Anda belum login :: 23 Nov 2024 05:51 WIB
Detail
ArtikelRealisasi sapaan orang pertama dan kedua dalam masyarakat Banjar  
Oleh: Yayuk, Rissari
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 15 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kelima Belas, page 558-561.
Topik: sapaan; keluarga; Banjar
Fulltext: 558 Rissari yayuk-OK.pdf (250.87KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 15
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 1)
    • Tandon: 1
   Reserve Lihat Detail Induk
Isi artikelMasyarakat Banjar menggunakan bahasa daerah yang masih bertahan hingga sekarang. Akan tetapi bahasa ini tidak menutup kemungkinan akan mengalami pergeseran sebagaimana bahasa daerah lainnya di Provinsi Kalimantan Selatan. Oleh karena itu perlu pendokumentasiaan bahasa daerah ini sebagai salah satu upaya untuk melestarikan bahasa daerah di Indonesia. Wujud pendokumentasiannya ini adalah melalui penelitian bahasa daerah dari berbagai unsure bahasa seperti dari segi sapaan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari penuturnya. Penelitian ini mengkaji Realisasi Sapaan Orang Pertama Dan Kedua Dalam Keluarga Inti Banjar.Masalah yang dibahas adalah bagaimana realisasi sapaan orang pertama dalam keluarga Banjar dan bagaimana realisasi sapaan orang kedua dalam keluarga Banjar.Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan realisasi sapaan orang pertama dalam keluarga Banjar dan realisasi sapaan orang kedua dalam keluarga Banjar. Metode yang digunakan deskreptif kualitatif. Teknik yang digunakan rekam dan catat. Sumber data adalah tuturan keluarga Banjar di lingkungan kota Martapura, Kalimantan Selatan. Waktu pengambilan data 1 Januari 2016 sampai dengan 1 Maret 2016. Hasil pembahasan diketahui bahwa realisai sapaan orang pertama pada keluarga Banjar meliputi aku, ulun, unda, dan menyebut nama. Realisasi sapaan orang kedua pada keluarga Banjar meliputi, ikam, piyan, nyawa, dan andika, juga menyebut nama. Contoh alasan penggunaan realisasi sapaan orang pertama ini yaitu kata aku dan unda biasanya ditujukan oleh penutur yang seusia dengan mitra tutur sudah akrab, atau lebih tua dengan mitra tutur. Kata Ulun dan menyebutkan nama untuk penutur yang lebih tua dengan mitra tutur atau untuk memanggilkan diri sebagai wujud rasa sayang. Berikutnya. Penggunaan kata ganti ikam dan nyawa dari penutur yang seusia dengan mitra tutur sudah akrab, atau lebih tua dengan mitra tutur.Penggunaan kata ganti piyan, andika, dan menyebut nama biasanya untuk penutur yang lebih tua dengan mitra tutur atau untuk memanggilkan diri sebagai wujud rasa sayang.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)