Anda belum login :: 17 Feb 2025 08:27 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Bahasa dan komunikasi
Oleh:
Purwanti, Christina
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
KOLITA 15 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kelima Belas
,
page 540-543.
Topik:
bahasa
;
distorsi
;
komunikasi
;
makna
;
orientasi
Fulltext:
540 Christina Purwanti - OK.pdf
(273.87KB)
Ketersediaan
Perpustakaan PKBB
Nomor Panggil:
406 KLA 15
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 1)
Tandon:
1
Reserve
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Bahasa dan komunikasi saling berkaitan dan bersama-sama memiliki kekuatan yakni kekuatan bahasa dan kekuatan komunikasi. Kedua kekuatan ini dapat dipadukan di dalam proses berbahasa dan proses berkomunikasi. Bahasa tanpa komunikasi akan kehilangan orientasi sebaliknya komunikasi tanpa bahasa akan kehilangan makna. Seorang penutur atau komunikator seharusnya memadukan orientasi dan makna dalam menyampaikan pemikiran atau gagasan kepada seorang pendengar atau komunikan. Kata, kalimat, paragraf, dalam sebuah teks yang menginformasikan sebuah pemikiran utuh selalu diungkapkan lewat dua sosok penting yakni bahasa dan komunikasi. Bahasa menghidangkan sebuah ujaran yang di dalamnya penuh proposisi-proposisi yang mesti dikaji secara mendalam atau seksama; sedangkan komunikasi menghidangkan ruang, waktu, dan kondisi yang tepat agar bahasa bisa ditampilkan sosoknya di dalam sebuah komunikasi. Dengan kata lain, komunikasi selalu mengandaikan interdisipliner yang mencakup cabang ilmu pengetahuan lain seperti linguistik atau bahasa dan logika terapan. Bahasa adalah milik setiap individu dan berfungsi sebagai alat dalam proses komunikasi dengan individu lain. Dalam hal ini fungsi bahasa itu dikenal sebagai fungsi komunikatif. Selain itu bahasa juga memiliki fungsi informasional (informational function), fungsi pengarahan (directive function), fungsi ekspresif (expressive function), fungsi estetis (esthetic function) dan fungsi fatis (phatic function). Dalam konteks inilah out put dari sebuah komunikasi akan segera menampakkan sosoknya yakni komunikasi non-diskursif (komunikasi melalui perilaku gerak). Problem bahasa dan komunikasi adalah problem yang berada dalam ranah pragmatis yang sangat relevan dengan studi tentang teks dan berkaitan dengan interpretasi secara langsung dalam proses komunikasi. Selain itu, hal tersebut juga selalu melibatkan mekanisme teori kognitif, nilai rasa bahasa, dan konteks yang sedang dihadapi dalam berkomunikasi. Itu sebabnya penjelasan makna kata, kalimat, ataupun ungkapan dalam komunikasi rentan terhadap distorsi bahasa. Untuk menghindari terjadinya distorsi bahasa dalam komunikasi, penjelasan bentuk bahasa harus dihubungkan dengan makna agar dimengerti oleh komunikan melalui sebuah teks atau terlebih melalui ucapan. Hal inilah yang menjadi bagian atau varian yang penting dalam berkomunikasi. Bahasa dan komunikasi bersama-sama memiliki kekuatan. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji dan menganalisis secara kritis hubungan antara bahasa sebagai pemberi makna (teks) dan komunikasi sebagai penghantar makna (konteks). Penelitian ini menggunakan studi literatur dengan pendekatan interdisipliner.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.03125 second(s)