Anda belum login :: 23 Nov 2024 05:32 WIB
Detail
ArtikelKonsep green architecture dalam leksikon etnoarsitektur rumah adat (kajian etnolinguistik di kampung Kuta, Ciamis)  
Oleh: Fasya, Mahmud ; Ridwan, Iwan
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 15 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kelima Belas, page 466-470.
Topik: green architecture; leksikon etnoarsitektur; antropolinguistik
Fulltext: 466 Mahmud Fasya & Iwan Ridwan - OK.pdf (224.92KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 15
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 1)
    • Tandon: 1
   Reserve Lihat Detail Induk
Isi artikelKajian ini bertujuan untuk mengungkap konsep arsitektur hijau (green architecture) sebagai upaya mitigasi bencana masyarakat adat Kuta di Ciamis yang terekam dalam leksikon etnoarsitektur rumah adat mereka. Mengingat begitu fundamentalnya rumah sebagai kebutuhan hidup manusia, kearifan lokal yang tertanam dalam bangunan rumah adat Kuta mencerminkan konsep pembangunan berkelanjutan dalam konstruksi bangunan rumah. Hal ini menjadi bagian yang tidak terlepaskan dari fakta bahasa dan budaya rumah adat di daerah tersebut. Upaya penggalian kedua fakta tersebut berpotensi memberikan sumbangsih yang berharga bagi otoritas negara untuk memprioritaskan potensi pengetahuan lokal yang mengusung konsep green architecture dalam bangunan rumah. Pengetahuan lokal ini sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang seyogianya dilaksanakan oleh bangsa ini. Rumah adat Kuta di Ciamis merupakan bangunan rumah yang menerapkan prinsip-prinsip green architecture dengan bahan-bahan bangunan yang bersahabat dengan alam. Penggunaaan material alam seperti bambu, batu alam, ijuk, dan kayu menopang upaya mitigasi bencana dan menekan laju degradasi lingkungan, khususnya perubahan iklim yang semakin mencekam. Hal ini berpotensi mencerminkan nilai kearifan lokal yang berwawasan lingkungan dengan menjunjung adat istiadat demi kelestarian peradaban umat manusia. Gagasan tersebut berhubungan dengan dimensi bahasa dan budaya sebagai satu kesatuan yang utuh sehingga fenomena itu amat relevan jika dikaji dalam pendekatan etnolinguistik. Data bahasa yang berupa leksikon bangunan rumah (etnoarsitektur) dianalisis untuk menggali deskripsi bangunan rumah adat Kuta, fungsi sosial budayanya, dan konsep green architecture sebagai upaya mitigasi bencana. Temuan dari penelitian ini diharapkan mampu memperkuat riset sekaitan mitigasi bencana dalam perspektif interdisipliner untuk meminimalkan dampak bencana bagi kehidupan manusia. Selain itu, kajian mengenai arsitektur hijau dalam leksikon etnoarsitektur rumah adat Kuta di Ciamis ini turut memberikan instrumen strategis untuk pembangunan berkelanjutan yang berwawasan green building melalui prinsip-prinsip hijau (greenship). Hal ini berpotensi menjaga kelestarian bumi untuk kehidupan manusia yang madani pada masa kini dan nanti.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)