Anda belum login :: 23 Nov 2024 04:39 WIB
Detail
BukuAnalisa Break Even Produk Medium Semi Chemical Pulp (SCP): Studi Kasus pada PT Kertas Bekasi Teguh
Bibliografi
Author: Alusinsing, William ; PRASETIO, SATRIO (Advisor)
Topik: MARKETING; Break Even Point; Biaya Tetap; Biaya Variabel
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2001    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: William Alunsingsing's Undergraduate Theses.pdf (2.91MB; 7 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FEM-4018
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Maksud dan tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk meninjau dan menganalisa pada tingkat berapa produksi/penjualan produk Medium SCP mencapai titik impas (BEP). Dengan demikian perusahaan dapat menentukan besarnya volume produksi Medium SCP agar terhindar dari resiko kerugian. Didalam melaksanakan maksud dan tujuan di atas, Penulis menerapkan riset kepustakaan, dan riset lapangan dengan mendatangi perusahaan tersebut. Berdasarkan hasil analisa break even atas produk Medium SCP, Penulis mendapatkan bahwa selama tahun 1999 perusahaan telah mencapai titik impas. Terlihat dari tingkat penjualan sebesar Rp 102.621.654.217, sedangkan BEP yang diperoleh sebesar Rp 85.117.873.164. Dengan CMR sebesar 15,74% dan MS Ratio sebesar 17,06%, maka laba yang dicapai perusahaan adalah sebesar Rp 2.760.522.499. Analisa pada tahun 2000 menunjukkan bahwa perusahaan juga telah mencapai titik impasnya. Dengan tingkat penjualan sebesar Rp 141.716.668.5 26 dan BEP yang diperoleh sebesar Rp41.779.889.818, CMR sebesar 32,91% serta MS Ratio sebesar 70,52%. Dengan demikian laba yang diperoleh perusahaan sebesar Rp 32.892.43 8.765. Analisa break even dengan memasukkan komponen bunga. memperlihatkan bahwa pada tahun 1999 perusahaan belum mencapai titik impas. Dengan tingkat penjualan sebesar Rp 102.621.654.217, dan BEP sebesar Rp 110.558.285.031, CMR sebesar 15,74% dan MS Ratio sebesar -7,73%, maka kerugian yang diderita perusahaan sebesar Rp 1.252.185.068. Pada tahun 2000, perusahaan telah mencapai titik impas. Dengan penjualan sebesar Rp 141.716.668.526, dan BEP sebesar Rp 44.844.700.447, CMR sebesar 32,91% dan MS Ratio sebesar 68,36%, maka laba yang diperoleh perusahaan adalah sebesar Rp 31.886.250.418.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.453125 second(s)