Anda belum login :: 17 Feb 2025 08:19 WIB
Detail
ArtikelStrategi dan fungsi kesantunan tindak tutur melarang dalam bahasa Banjar: tinjauan pragmatik  
Oleh: Jahdiah
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 15 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kelima Belas, page 313-317.
Topik: Kesantunan Berbahasa; Strategi positif dan negatif; fungsi ilokusi; bahasa Banjar
Fulltext: 313 Jahdiah-OK.pdf (404.56KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 15
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 1)
    • Tandon: 1
   Reserve Lihat Detail Induk
Isi artikelKesantunan Berbahasa merupakan hal yang sangat penting dalam bertuturan. Tuturan yang santun dapat menjalin kehormonisan antarpenutur. Kesantunan merupakan salah satu prinsip yang sangat penting dalam penggunaan bahasa. Dalam berbahasa perlu dipertimbangkan perasaan orang lain. Dengan mempertimbangkan perasaan orang lain itulah, komunikasi perlu diperhatikan kesantunan berbahasa. Kesantunan berbahasa memiliki peranan yang cukup penting untuk kelancaran, kehangatan, dan keberhasilan komunikasi interpersonal. Tuturan yang santun dapat membuat mitra tutur merasa dihargai sehingga komunikasi interpersonal itu lancar dan hangat. Penggunaan kesantunan berbahasa memungkinkan transaksi sosial berlangsung tanpa mempermalukan penutur dan petutur. Apalagi dalam tindak tutur melarang sangat diperlukan strategi yang tepat dalam bertutur. Oleh sebab itu, sangat diperlukan strategi kesantunan berbahasa dalam bertutur. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan strategi dan fungsi kesantunan tindak tutur melarang dalam bahasa Banjar. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini diarahkan pada latar belakang dan individu tersebut secara holistik (utuh). Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif. Untuk mencapai deskripsi yang kualitatif, penelitian ini menerapkan tiga tahapan, yaitu 1) tahap penyedian data, 2) tahap analisis data, dan tahap 3) tahap penyajian hasil hasil. Dalam rangka penyedian data digunakan metode simak yang diikuti oleh teknik catat. Hasil penyimakan dan pencatatan digunakan sebagai data kemudian diklasifikasikan selanjutnya dianalisis. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kesantunan dari Brown dan Levinson yang menekankan pada lima strategi strategi kesantunan, strategi (1) tanpa tindak perbaikan, (2) kesantunan positif, (3) kesantuan negatif, (4) kesantunan off record, dan (5) tindak menyatakan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam tindak tutur melarang bahasa Banjar di peroleh fungsi fungsi ilokusi ke dalam empat kategori, yaitu ilokusi yang berfungsi kompetitif (competitive), menyenangkan (convival), bekerjasama (collaborative), dan menantang(conflict). Berdasarkan hasil pembahasan dalam bahasa Banjar terdapat dua strategi kesantunan dalam tindak tutur melarang, yaitu 1) strategi kesantunan positif dan strategi kesantunan negatif.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)