Anda belum login :: 17 Feb 2025 08:24 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Morfofonemik dalam pantun tunjuk ajar Melayu karya Tenas Effendy
Oleh:
Alber
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
KOLITA 15 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kelima Belas
,
page 217-221.
Topik:
Melayu
;
morfofonemik
;
pantun
Fulltext:
217-221 (Alber-OK).pdf
(265.4KB)
Ketersediaan
Perpustakaan PKBB
Nomor Panggil:
406 KLA 15
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 1)
Tandon:
1
Reserve
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Lahirnya pantun Melayu diawali dengan kebiasaan masyarakat Melayu yang senang menggunakan kiasan untuk menyampaikan maksud. Pantun merupakan salah satu bentuk kiasan yang sering digunakan dalam setiap acara, baik acara kelahiran, pertemuan, pernikahan, maupun upacara adat. Dengan demikian, pantun merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam masyarakat Melayu, sehingga pantun dapat dijadikan alat untuk mengukur kepandaian seseorang. Orang yang cakap dalam berpantun dianggap orang yang mempunyai kelebihan dibandingkan orang yang kurang dalam berpantun. Masyarakat Melayu dituntut mampu berpantun, agar tidak menjadi bahan ejekan atau tertawaan dalam pergaulan, terutama dalam kesempatan untuk berbalas pantun di kalangan mereka sendiri. Berdasarkan fenomena tentang pentingnya kedudukan dan fungsi pantun dalam masyarakat Melayu, kajian dan penelitian tentang bahasa Melayu perlu mendapat perhatian yang lebih serius. Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai morfofonemik dalam pantun tunjuk ajar Melayu karya Tenas Effendy dengan tujuan penulisan adalah (a) mendeskripsikan dan menganalisis proses perubahan fonem dalam pantun tunjuk ajar Melayu karya Tenas Effendy (b) mendeskripsikan dan menganalisis penambahan fonem dalam pantun tunjuk ajar Melayu karya Tenas Effendy (c) mendeskripsikan dan menganalisis penghilangan fonem dalam pantun tunjuk ajar Melayu karya Tenas Effendy. Teori yang digunakan Ramlan (2009), Djajasudarma (2006), Chaer (2008), Hamidy (2005), dan Tenas Effendy (2013) serta beberapa teori lain yang mendukung kajian yang dilakukan. Penelitian ini menggunggunakan metode deskriptif kualitatif yang bersifat mendeskripsikan data. Teknik pengumpulan data menggunakan kajian morfologi bahasa Indonesia dengan teknik hermeneutic, di antaranya baca, catat dan simpulkan. Data penelitian ini bersumber dari Tunjuk Ajar Melayu dalam Pantun, Gurindam, Seloka, Syair, dan Ungkapan Karya Tenas Effendy. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat perubahan, penambahan,dan penghilangan fonem dalam pantun tunjuk ajar Melayu karya Tenas Effendy. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu upaya ke arah terciptanya deskripsi rinci mengenai kaidah morfofonemik.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.046875 second(s)