Anda belum login :: 23 Nov 2024 05:35 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Metafora berrtemakan cinta dalam novel Toutes ces choses qu'on ne s'est pas dites karya Marc Levy: suatu kajian semantik kognitif
Oleh:
Januarsyah, Gilang
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
KOLITA 15 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kelima Belas
,
page 139-143.
Topik:
metafora
;
semantik
;
kognitivisme
;
karya sastra Perancis
;
Marc Levy
Fulltext:
139-143 (Gilang Januarsyah-OK).pdf
(385.38KB)
Ketersediaan
Perpustakaan PKBB
Nomor Panggil:
406 KLA 15
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 1)
Tandon:
1
Reserve
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Novel adalah karangan prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Setiap novel tentunya memiliki karakteristik dan ciri khasnya sendiri yang tercermin dari gaya penulisan yang digunakan oleh penulis novel tersebut. Gaya penulisan pengarang tentu saja akan memengaruhi novel yang ditulisnya. Hal tersebut menjadi ciri khas tersendiri antara novel yang ditulis oleh pengarang satu dengan pengarang lainnya. Seperti novel karya seorang pengarang ternama Perancis, Marc Levy. Dalam karya Marc Levy, penulis menemukan banyak sekali kalimat-kalimat yang mengandung majas, khususnya majas yang berhubungan dengan percintaan. Dari beberapa majas yang terdapat di dalam novel tersebut, majas perbandingan metafora merupakan majas paling banyak ditemukan dalam novel tersebut. Penggunaan metafora dilakukan untuk memberikan pemahaman yang mendalam bagi para pembacanya. Berangkat dari hal tersebut, penulis tertarik untuk membuat penelitian yang berjudul Metafora Bertemakan Cinta Dalam Novel Toutes Ces Choses Qu’On Ne S’est Pas Dites Karya Marc Levy. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana klasifikasi dan analisis kognitif metafora dalam novel Toutes ces choses qu’on ne s’est pas dites karya Marc Levy berdasarkan teori Saeed dan Lakoff. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis metafora apa saja serta bagaimana analisis metafora yang dilihat dari sudut pandang semantik kognitif berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Saeed dan Lakoff. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan semantis. Penelitian ini merujuk pada teori semantik kognitif yang dikemukakan oleh Saeed (1997) dan Lakoff (1992), kemudian digunakan pula teori konteks menurut Baylon dan Mignot (1995). Metode simak digunakan dalam penyaringan data dalam penelitan, kemudian data dianalisis dengan menggunakan metode padan referensial dan translasional. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tiga jenis metafora yang banyak digunakan Marc Levy dalam novel Toutes ces choses qu’on ne s’est pas dites adalah metafora konsep keadaan sebanyak 11 data (38,5%), kemudian metafora asymmetry sebanyak 7 data (24,5%), dan metafora abstraction sebanyak 6 data (21%). Metafora konsep keadaan merupakan jenis yang paling banyak digunakan, karena novel ini menceritakan tentang perjalanan hidup, kehidupan seorang ayah dengan putrinya, dan tentang percintaan tokoh utama.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)