Anda belum login :: 26 Nov 2024 17:59 WIB
Detail
ArtikelRepresentasi kehidupan kaum migran di Perancis dalam surat kabar Le Monde: kajian semantis  
Oleh: Handayani, Vincentia Tri ; Januarsyah, Gilang
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 15 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kelima Belas, page 120-124.
Topik: representasi migran; masyarakat Perancis; communautarisme; metafora; simile
Fulltext: 120-124 (Vincentia Tri Handayani, Gilang Januarsyah - OK).pdf (340.41KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 15
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 1)
    • Tandon: 1
   Reserve Lihat Detail Induk
Isi artikelPenelitian ini berjudul Representasi Kehidupan Kaum Migran di Perancis dalam Surat Kabar Le Monde : Kajian Semantis. Berdasarkan survei l’INSEE (l’Institut national de la statistique et des études économiques), jumlah migran di Perancis 8,9% dari keseluruhan populasi penduduk Perancis. Yang menjadi permasalahan adalah integrasi kaum migran dengan masyarakat Perancis. Interaksi kaum migran kebanyakan terbatas pada kelompoknya karena kendala penguasaan bahasa. Permasalahan ini meruncing dengan adanya stereotipe negatif migran, terutama migran magribi, terlebih setelah beberapa peristiwa penyerangan yang dilakukan migran muslim. Kondisi tersebut sering dimanfaatkan oleh orang atau kelompok tertentu untuk menarik simpati baik pada masyarakat Perancis maupun sebaliknya, kaum migran. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diambil dari artikel dalam surat kabar Le Monde. Metode yang digunakan dalam penjaringan data adalah metode simak dan metode analisis padan referensial dan translasional. Dalam mengungkapkan atau menggambarkan kehidupan migran, sering kali digunakan majas untuk memberi kesan lebih ekspresif karena adanya makna figuratif. Makna bisa bergeser dari makna sebenarnya tetapi masih mempunyai kaitan dengan makna asalnya. Dalam tataran bahasa, paduan leksem dapat menghasilkan frasa atau idiom, tergantung dari konstruksi sintatis atau makna yang diperoleh. Konstruksi kelompok kata atau paduan leksem yang mengandung ungkapan memiliki makna yang acuan bergeser atau bahkan berubah dari makna awal kata atau penanda yang dimaksud. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui majas yang digunakan untuk mendeskripsikan kehidupan kaum marjinal di Perancis dalam surat kabar berbahasa Perancis; (2) mendeskripsikan acuan yang menjadi motif dalam merepresentasikan kaum migran di Perancis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan semantis. Selanjutnya, data diklasifikasikan berdasarkan trope atau majas menurut Fromilhague (2014). Untuk mengetahui semem dari setiap leksem digunakan analisis komponen makna menurut Pottier dalam Tourratier (2002). Teori konteks yang dikemukakan oleh Baylon dan Mignot (1995). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kehidupan migran di Perancis digambarkan tinggal di tempat yang kumuh (terutama les sans domicile fixe / les sdf ‘migran yang tidak memiliki tempat tinggal tetap’), berpendidikan rendah, menjadi alat propaganda politisi atau pemerintah. Majas yang ditemukan untuk mendeskripsikan kehidupan migran adalah metafora dan simile.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)