Anda belum login :: 23 Nov 2024 05:51 WIB
Detail
ArtikelSlogan bertema lingkungan hidup dalam perspektif pragmatik dan ekolinguistik model Steffensen  
Oleh: Santoso, B. Wahyudi Joko
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 15 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kelima Belas, page 16-20.
Topik: slogan; lingkungan hidup; ekolinguistik; pragmatik
Fulltext: 16-20 (B. Wahyudi Joko Santoso - OK).pdf (337.63KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 15
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 1)
    • Tandon: 1
   Reserve Lihat Detail Induk
Isi artikelBerkenaan dengan salah satu isu yang ramai dibicarakan banyak pihak pada beberapa dekade ini adalah soal lingkungan hidup. Betapa tidak, perubahan iklim (climate change) akibat kerusakan lingkungan berimplikasi pada naiknya suhu udara (global warming) dan permukaan air laut secara masif. Hal itu sangat memengaruhi kehidupan, baik kehidupan flora maupun fauna, termasuk kehidupan manusia dalam berbagai segi kehidupan: sosial-kultural, politik, ekonomi, kesehatan, berbahasa, dan sebagainya. Sebelum lingkungan tempat manusia tinggal rusak hingga mengkhawatirkan kelangsunagan hidup manusia, penggunaan bahasa yang bertema lingkungan (ecology) masih tergolong jarang. Namun, setelah lingkungan tempat manusia tinggal ini tidak lagi bersahabat—tidak lagi nyaman, maka penggunaan dan kajian bahasa bertema lingkungan hidup semakin tinggi intensitasnya. Tujuan penelitian ini adalah (i) menemukan dan menjelaskan hubungan antara masyarakat dan lingkungannya, (ii) menemukan dan menjelaskan leksikon lingkungan yang digunakan dalam “Wacana Slogan Bertema Lingkungan Hidup dalam Perspektif Ekolinguistik Berserta Makna Sosial-Ekologis,” dan (iii) menemukan dan menjelaskan bentuk-bentuk tuturan pada wacana tersebut dan cara-cara penyampaiannya kepada masyarakat. Sumber data penelitian ini berasal dari portal Pembelajaran Bahasa Indonesia secara Online yang telah diunduh dari https://www.google.com/search?q=slogan+bertema+lingkungan pada tanggal 10 Maret 2016. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode “penyimakan,” yakni menyimak penggunaan slogan dalam iklan bertema “Lingkungan Hidup” di atas dengan teknik lanjutan (i) teknik simak bebas libat cakap dan (ii) teknik pencatatan dengan bantuan mesin ketik (laptop). Selanjutnya, data dianalisis secara kualitatif dengan mengikuti model analisis dialogis Steffensen dan model kontekstual Hymes.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)