Sudan semakin meluas gejala kejahatan remaja, baik dalam frekuensi maupun dalam keseriusan kualitas kejahatannya. Berkembangnya masalah kenakalan remaja yang menjadi masalah kriminal memerlukan penanganan yang serius. Selain pendekatan yuridis dan pedagogis, diperlukan juga pendekatan psikologis dalam menangani masalah kejahatan remaja. Salah satu aspek psikologis yang penting untuk memahami manusia khususnya remaja yaitu dengan mengetahui pandangan mereka mengenai diri mereka atau dengan kata lain mengetahui identitas mereka (Erikson dalam Santrock, 1998). Untuk mengetahui status identitas remaja yang melakukan kejahatan, data akan dikumpulkan secara kualitatif, untuk mendapatkan gambaran yang lebih kaya dan komprehensif. Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan metode wawancara mendalam terhadap penghuni Lembaga Permasyarakatan Anak di Tangerang. Peneliti mewawancarai enam orang remaja yang sesuai dengan kriteria sampel yang sudah ditetapkan sebelumnya. Dari hasil wawancara, diketahui penyebab sebagian besar mereka melakukan kejahatan adalah karena masalah ekonomi, disamping pengaruh teman, dan dijebak teman. Sebagian besar dari mereka belum mencapai status identity achievement untuk sebagian besar komponen identitas mereka. Saran teoritis untuk melengkapi teori mengenai faktor sosial yang mempengaruhi identitas ditambahkan dengan struktur pemerintahan suatu negara. Saran praktis bagi pemerintah untuk mencegah terjadinya peningkatan kejahatan remaja yaitu melakukan pemerataan pembangunan diberbagai sektor. Bagi masyarakat yaitu dengan mendirikan lembaga yang memberikan latihan korektif dan pengoreksian. Bagi pihak sekolah yaitu dengan meningkatkan pendidikan agama dan budi pekerti, peningkatan disiplin serta tanggung jawab murid, dan peningkatan sarana di sekolah yang dapat mendukung hobi murid. Bagi keluarga, meningkatkan pengawasan pada anak yang berusia remaja dan meningkatkan unsur kerohanian remaja. Saran bagi penelitian lanjutan adalah melakukan penarikan sampel secara proporsional untuk tiap jenis kejahatan, mengadakan penelitian kuantitatif untuk melihat hubungan antara variable komponen politik dengan variabel struktur pemerintahan suatu negara terhadap status identitas politik seseorang, atau melakukan penelitian kualitatif untuk melihat perbedaan penyebab remaja melakukan kejahatan antara remaja pria dan wanita. |