Anda belum login :: 23 Nov 2024 03:59 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Pengelolaan Waktu Endap dan Tingkat Kepadatan Lapangan Penumpukan Peti Kemas di PT Jakarta International Container Terminal
Oleh:
Witjaksono, Arief
;
Marimin
;
Machfud
;
Rahardjo, Sri
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi:
Jurnal Manajemen Teknologi vol. 15 no. 1 (2016)
,
page 11-35.
Topik:
waktu endap
;
tingkat kepadatan lapangan penumpukan
;
prakiraan
;
AHP
;
sistem peringatan dini
Fulltext:
1826-3217-1-PB.pdf
(12.21MB)
Isi artikel
Waktu menunggu rata-rata petikemas untuk pemeriksaan dan pengurusan dokumen-dokumen yang dibutuhkan di lapangan penumpukan terminal terutama untuk barang import yang juga disebut dwell time (DT) di Jakarta Indonesia akhir-akhir ini menjadi isu nasional. Hal ini disebabkan masih tingginya waktu endap yang secara rata-rata masih berkisar 6 hari atau lebih, berakibat meningkatnya biaya pengiriman barang dan juga akan mempengaruhi tingkat kepadatan lapangan penumpukan petikemas/Yard Occupancy Ratio (YOR) dan menimbulkan kongesti sehingga kinerja operasional pelabuhan akan menurun. Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. menjelaskan kondisi eksisting hubungan DT dan YOR di PT Jakarta International Container Terminal sebagai terminal petikemas terbesar di Indonesia dengan menggunakan data sekunder dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015; 2. menyusun prakiraan perkembangan kinerja DT dan YOR yang akan datang dengan menggunakan analisis forecasting data time series dengan error paling kecil dan 3. memperoleh alternatif strategi dan solusi untuk mengatasi DT dengan teknik Analytical Hierarchy Process (AHP) yang menggunakan pendapat 7 pakar (expert) yang mewakili para pemangku kepentingan. Hasil korelasi antara DT dan YOR menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan, sedangkan prakiraan menunjukkan bahwa dwell time cenderung turun dan YOR juga akan cenderung turun. Hasil analisis AHP menunjukkan bahwa strategi yang menjadi prioritas utama adalah perancangan model early warning system (EWS)/sistem peringatan dini lingkup antar lembaga yang dimaksudkan untuk mengantisipasi apabila terjadi lonjakan YOR para pihak dapat melakukan secara bersama-sama dengan cepat dan terkoordinasi dan alternatif solusi mengatasi DT dikarenakan aktifitas di terminal petikemas didominasi variabel waktu dalam pengurusan dokumen maka dapat dilakukan dengan memperbanyak barang yang lewat tanpa pemerikasaan dilihat dari rekam jejak para pemiliknya yaitu dapat dipercaya.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.03125 second(s)