Anda belum login :: 23 Nov 2024 08:03 WIB
Detail
ArtikelGlycated Albumin and HbA1c in Diabetic Nephropathy  
Oleh: Widyadi, Elvan Dwi ; Nugraha, Jusak ; Marpaung, Ferdy Royland
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory vol. 22 no. 03 (Jul. 2016), page 258-262.
Topik: Albumin Glikat; HbA1c; Nefropati Diabetik; Diabetes Melitus
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: I01.K
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelNefropati diabetik merupakan komplikasi kronis yang sering terjadi di pasien penyakit Diabetus Melitus (DM), perubahan status glikemik harus diketahui lebih awal untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. HbA1c sering digunakan sebagai pengendali glikemik angka panjang (tiga/3 bulan). Albumin terglikasi merupakan tolok ukur baru yang dikembangkan untuk mengendalikan glikemik dalam waktu yang lebih singkat (2 minggu). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kenasaban Albumin Glikat (GA) terhadap HbA1c di pasien nefropati diabetik. Dari 89 pasien DM yang diteliti, 34 didiagnosis sebagai diabetes nefropati. Kadar HbA1c diukur dengan metode Turbidimetric Inhibition Immunoassay (TINIA) dan GA diperiksa secara enzimatik. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan kenasaban Pearson, yang bermakna pada p<0,005. Cut off untuk GA: adalah 16% dan untuk HbA1c: 6,5%. Rerata GA: adalah 20,73% dan 7,42% HbA1c. Pada penelitian ini, dengan uji Pearson diketahui kenasaban yang baik antara GA dan HbA1c (r=0,785, p-nilai<0,0001). Albumin Glikat memiliki kenasaban yang kuat terhadap HbA1c. Oleh karena itu, GA dapat digunakan untuk mendeteksi indeks glikemik dalam jangka waktu singkat (2 minggu) di pasien pengidap nfropati diabetik.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)