Anda belum login :: 23 Nov 2024 12:16 WIB
Detail
ArtikelPengaruh Tonsiloadenoidektomi terhadap Kadar Insulin-Like Growth Factor-1 Pada Anak dengan Obstructive Sleep Apnoea Syndrome  
Oleh: Hafiz, Al ; Novialdi ; Yerizel, Eti ; Bachtiar, Hafni
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Oto Rhino Laryngologica Indonesiana vol. 45 no. 2 (2015), page 111-120.
Topik: tonsiloadenoidektomi; insulin-like growth factor-1; obstructive sleep apnoea syndrome
Fulltext: 115-223-her-SM.pdf (338.75KB)
Isi artikelInfeksi kronis pada tonsil palatina disertai pembesaran tonsil palatina, dapat menyebabkan sumbatan pada jalan nafas bagian atas. Gangguan pertumbuhan banyak ditemukan pada kelompok pasien ini. Tujuan: Mengetahui apakah ada pengaruh tindakan tonsiloadenoidektomi terhadap kadar serum insulin-like growth factor-1 (IGF-1) dan nilai body mass index (BMI) pada anak yang menderita hipertrofi tonsil palatina dan adenoid, dengan gejala obstructive sleep apnoea syndrome (OSAS). Metode: Desain penelitian adalah eksperimental dengan studi pre- dan post-trial, dengan membandingkan kadar IGF-1 dan nilai BMI dalam serum anak dengan gejala OSAS, sebelum dan tiga bulan setelah dilakukan tonsiloadenoidektomi. Hasil: Sesuai protokol penelitian terdapat 14 subjek penelitian, menunjukkan peningkatan nilai kadar IGF-1 dan nilai BMI. Tindakan tonsiloadenoidektomi terbukti dapat meningkatkan kadar hormon pertumbuhan, yang tergambar dari peningkatan kadar IGF-1 dan nilai BMI. Kesimpulan: Tindakan tonsiloadenoidektomi berpengaruh terhadap peningkatan kadar hormon pertumbuhan, yang disimpulkan melalui pengukuran kadar IGF-1 dan nilai BMI dalam serum anak dengan gejala OSAS.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)