Anda belum login :: 23 Nov 2024 06:57 WIB
Detail
ArtikelHyperuricemia as a Risk Factors of Major Adverse Cardiac Events in Patients with Acute Coronary Syndrome: a Retrospective Cohort Study  
Oleh: Karim, Birry ; Nasution, Sally A. ; Wijaya, Ika P. ; Harimurti, Kuntjoro
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Acta Medica Indonesiana vol. 47 no. 04 (Oct. 2015), page 320-325.
Topik: Hiperurisemia; Sindrom Koroner Akut; Major Adverse Cardiac Event; Kesintasan; Hyperuricemia; Acute Coronary Syndrome; Major Adverse Cardiac Event; Survival
Fulltext: A02 v47 n4 p320 kelik2016.pdf (333.92KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: A02.K
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelTujuan: mengetahui proporsi hiperurisemia pada pasien SKA serta kesintasan antara kelompok hiperurisemia dengan kelompok tidak hiperurisemia terhadap kejadian MACE pada pasien SKA selama perawatan di ICCU RS Cipto Mangunkusumo. Metode: penelitian dengan disain kohort retrospektif dengan analisis kesintasan, dilakukan terhadap 251 pasien SKA yang dirawat di ICCU RSUPNCM pada kurun waktu Januari 2009 – Desember 2011. Data klinis, laboratorium, elektrokardiografi, ekokardiografi, dan angiografi koroner dikumpulkan. Pasien diamati selama 7 hari perawatan di ICCU untuk melihat kejadian MACE dalam perawatan tersebut. MACE merupakan suatu kumpulan komplikasi yang meliputi syok kardiogenik, gagal jantung, stroke, infark berulang, sudden cardiac death, PCI ulang dalam perawatan, dan tindakan Coronary artery bypass graft (CABG). Perbedaan kesintasan kelompok pasien hiperurisemia dan tidak hiperurisemia ditampilkan dalam kurva Kaplan-Meier dan perbedaan kesintasan antara dua kelompok diuji dengan uji Log-rank.Analisis multivariat dengan Cox proportional hazard regressiondilakukan untuk menghitung adjusted hazard ratio (dan interval kepercayaan 95%) antara pasien hiperurisemia dan tidak hiperurisemia untuk terjadinya MACE dengan memasukkan variabel-variabel perancu sebagai kovariat. Hasil: terdapat perbedaan kesintasan yang bermakna antara kelompok hiperurisemia dan tidak hiperurisemia pada uji Log-rank (p<0,001) dengan crude HR 2,7 (IK 95% 1,6–4) dan adjusted HR 2,67 (IK95% 1,6-4,3).Pada analisis kesintasan berdasarkan waktu terjadinya MACE, perbedaan kesintasan yang bermakna antara kelompok hiperurisemia (rerata kesintasan 6,05 hari dengan SE 0,2 (IK 95% 5,6-6,4) dengan kelompok tanpa hiperurisemia (rerata kesintasan 7,33 hari dengan SE 0,1 (IK 95% 7,0-7,6). Kesimpulan: kesintasan pasien SKA dengan hiperurisemia lebih buruk dibandingkan tidak hiperurisemia selama perawatan ICCU.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)