Anda belum login :: 23 Nov 2024 06:34 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Efficacy of Probiotic Escherichia coli Nissle 1917 in Patients with Irritable Bowel Syndrome: a Double Blind Placebo-controlled Randomized Trial
Oleh:
Faghihi, Amir H.
;
Agah, Shahram
;
Masoudi, Mohsen
;
Ghafoori, Seyed M. S.
;
Eshraghi, Abbas
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi:
Acta Medica Indonesiana vol. 47 no. 03 (Jul. 2015)
,
page 201-208.
Topik:
Probiotik Escherichia Coli Nissle 1917
;
Sindroma Iritasi Usus (Irritable Bowel Syndrome)
;
Uji Klinik Terkontrol Tersamar Ganda
Fulltext:
A02 v47 n3 p201 kelik2016.pdf
(373.27KB)
Ketersediaan
Perpustakaan FK
Nomor Panggil:
A02.K
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Tujuan: menilai efek potensial probiotik E. coli Nissle 1917 yang dapat membawa perbaikan dalam tatalaksana IBS refrakter pada populasi di Iran. Metode: pendekatan terkontrol plasebo tersamar ganda telah dipakai dalam uji klinis ini. Sebanyak 139 pasien yang dipastikan menderita IBS ikut serta dalam penelitian ini dan diberikan probiotik E.coliNissle 1917 selama 6 minggu. 11 butir pertanyaan dari Birmingham IBS Symptom Questionnaire telah dipakai untuk menilai perubahan gejala setiap 2 minggu. Hasil: enam puluh delapan (49%) subyek adalah laki-laki. Usia rata-rata±SD peserta penelitian 38±13,3 tahun. Sebanyak 49 (35,3%) pasien dominan mengalami diare (diarrhea predominant). Skor total menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol (-6,7±6,8 dibanding -6,7±6,5; p=0,95); tidak ada satu pun butir pertanyaan yang menunjukkan perubahan yang bermakna pada kedua kelompok. Setelah dilakukan stratifikasi pasien berdasarkan tipe IBS yang dideritanya, pasien yang dominan mengalami diare (diarrhea predominant) menunjukkan respons positif terhadap probiotik dan kualitas tidurnya membaik (p=0,05 dan 0,03 masing-masing untuk minggu ke-2 dan ke-6). Pasien IBS dengan gejala dominan konstipasi (constipation-predominant) tidak menunjukkan respons terhadap probiotik; sedangkan pasien IBS dengan kombinasi diare dan kombinasi menunjukkan respons yang kurang baik terhadap probiotik dan butuh mengejan sebelum BAB dibandingkan kelompok plasebo (p= 0,03 dan 0,02 masing-masing pada minggu ke-4 dan ke-6). Kesimpulan: terapi probiotik dengan E.coliNissle 1917 tidak dapat memperbaiki gejala pada pasien IBS tanpa kategori (non-categorized IBS). Meskipun demikian, ketika pasien IBS dikategori ulang menjadi subkelompok berdasarkan gejala utamanya, penilaian efektivitas probiotik atas beberapa butir terpisah dalam daftar gejala ternyata bermakna. Uji klinik prospektif disarankan dilakukan untuk memastikan temuan kami.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)