Anda belum login :: 23 Nov 2024 10:33 WIB
Detail
ArtikelInperatif Direktif dalam Gaya Bahasa Al-Qur'an: Analisis Tindak Tutur = Directive Inperative in Al-Qur'an: Speech Act Analysis  
Oleh: Idris, Mardjoko
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: Prosiding Diskusi Ilmiah [Lokakarya Hasil Penelitian] Kebahasaan dan Kesastraan, Yogyakarta 7-9 Oktober 2015, page 15-28.
Topik: Tindak tutur; Kalimat Imperatif; Makna Majazi
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 DIK
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Isi artikelAlquran adalah kalam Allah yang tertulis dengan bahasa Arab. Dalam menyampaikan pesannya, AL-Quran menggunakan gaya bahasa yang berbeda-beda, anatara lain kalimat deklaratif, imperaktif, dan interogatif. Penelitian ini terfokus pada kalimat imperatif dengan analisis tindak tutur. Kalimat imperatif adalah kalimat yang menuntut sebuah tindakan dari lawan tutur, dari pihak atas pada pihak bawah. Diasumsikan tidak semua kalimat imperatif tersebut difungsikan untuk makna konvensional yang menuntut datangnya tindakan dari lawan tutur. Makna di luar makna aslinya tersebut dapat diketahui melalui kajian tindak tutur, dengan terlebih dahulu memahami konteks yang menjadi latar lahirnya tuturan kalimat imperatif tersebut. Teori yang digunakan ialah pragmatik, khususnya tindak tutur. Metode yang digunakan ialah metode simak dan teknik catat. Penelitian terhadap kalimat imperatif dengan analisis tindak tutur ini menemukan empat piranti perintah, yaitu fi'il amr, fi'il mudhari yang didahuli oleh lam amr, ismu fi'li amr dan bentuk mashdar yang difungsikan untuk perintah. Kalimat imperatif selain berfungsi untuk makna asli, juga difungsikan untuk makna lain, seperti untuk tujuan doa (permohonan), tajiz (melemahkan), taswiyah (menyamakan), dan tahdid (ancaman).
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)