Anda belum login :: 23 Nov 2024 04:33 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Peran perguruan tinggi dalam mengatasi antitesis jumlah umkm dan tingkat kemiskinan di tasikmalaya
Oleh:
Herman, Ferey
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
Prosiding Seminar Nasional and Call For Paper Fakultas Ekonomi : Peluang Indonesia dalam Persaingan Ekonomi Kreatif Global 11-13 Mei 2015 di Universitas Kristen Maranatha dan Hotel Grand Aquila Bandung
,
page 1-16.
Topik:
UMKM
;
tingkat kemiskinan
;
program pendampingan
;
in-depth interview
;
system thinking
Fulltext:
Ferey Herman.pdf
(411.04KB)
Isi artikel
Berbagai penelitian mengenai peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam pembangunan ekonomi nasional telah banyak dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan UMKM berperan dalam mengembangkan kegiatan ekonomi lokal dan menjadi penyedia lapangan kerja yang terbesar. Selain itu UMKM lebih mampu bertahan dan lebih cepat bangkit ketika menghadapi krisis ekonomi. Mengingat peran pentingnya ini, berbagai upaya telah dilakukan baik oleh pemerintah pusat maupun daerah untuk mendorong pertumbuhan UMKM. Sejak awal tahun 1980an, Tasikmalaya yang berada di provinsi Jawa Barat dikenal sebagai basis UMKM. Sentra-sentra kerajinan yang meliputi sentra bordir, anyaman mendong, anyaman bambu, alas kaki/kelom geulis, kayu olahan, batik, payung geulis, dan sentra makanan olahan tersebar di berbagai kecamatan, melibatkan kaum pria, wanita, bahkan anak-anak pada waktu luangnya. Dari apa yang dikemukakan di atas, dapat diperkirakan tingkat kesejahterahan penduduk Tasikmalaya tentunya berada di atas rata-rata daerah lainnya. Hanya saja sayangnya kenyataan menunjukkan hal yang berbeda. Menurut data BPS 2012, tingkat kemiskinan di Tasikmalaya mencapai 18,92%. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata tingkat kemiskinan Jawa Barat 9,89% dan rata-rata tingkat kemiskinan nasional 11,66%. (BPS, 2012). Dari penelitian yang dilakukan dengan wawancara mendalam (in-depth interview) diketahui berbagai masalah terkait dengan pengelolaan UMKM yang mengakibatkan minimnya sumbangan UMKM terhadap tingkat kesejahterahan para pelakunya. Penelitian juga berhasil memetakan bagaimana perguruan tinggi dapat berperan dalam melakukan pendampingan manajerial bagi para pengusaha UMKM sehingga diharapkan bisnis dapat dikelola dengan lebih baik dan memberikan hasil maksimal.Pendekatan system thinking menurut Daellenbach digunakan untuk menjelaskan apa yang dapat dilakukan oleh perguruan tinggi.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)