Anda belum login :: 23 Nov 2024 19:46 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Pengalaman Kekerasan Seksual di Masa Kanak: Upaya Sintas dan Institusi Pemulihan
Oleh:
Iskandar, Livia
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi:
Jurnal Perempuan: Untuk Pencerahan dan Kesetaraan vol. 22 no. 89 (May 2016)
,
page 6-19.
Topik:
kekerasan seksual
;
masa kanak-kanak
;
reviktimisasi
;
ketersediaan psikologis klinis
;
profesional kesehatan mental yang dapat meberikan pemulihan psikososial
Ketersediaan
Perpustakaan PKPM
Nomor Panggil:
J57
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
WHO mengeluarkan pernyataan bahwa paling tidak 1 diantara 3 perempuan di dunia pernah mengalami kekerasan fisik mapun seksual (WHO 2013). Statistik dari Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (2015) menunjukkan bahwa anak perempuan dan perempuan dewasa tidak lebih aman berada dalam rumah mereka sendiri karena lebih banyak pelaku adalah keluarga dekat atau orang-orang yang dekat dengan keluarga mereka. Kekerasan seksual yang dialami dalam masa kanak-kanak dapat meninggalkan luka akibat peristiwa traumatik tersebut yang dibawa terus pada saat si penyitas memasuki masa dewasa. Penelitian di AS dan Australia memberikan indikasi bahwa penyintas kekerasann sekusual pada masa kanak-kanak lebih rentan menjadi korban kekerasan berbasis gender lainnya dikemudian hari. Penyintas kekerasan seksual lebih sulit untuk menceritakan apa yang mereka alami kepada anggota keluarga mereka, terutama penyintas inses atau kekerasan seksual di mana pelaku kekerasan adalah anggota keluarga mereka sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa trauma yang diakibatkan penetrasi merupakan trauma berat yang lebih sulit untuk disembuhkan dibandingkan dengan kekerasan berbasis gender lainnya (WHO 2002). Psikolog klinis dan konseling dengan perspektif hak asasi manusia dibutuhkan untuk dapat memberikan layanan profesional untuk mencegah trauma yang dialami penyintas kekerasan. Terapi keluarga atau pendektan sistemik dijadikan pilihan untuk memberikan lingkungan yang mendukung dan menghindari stigma keluarga dan masyarakat. Layanan perlu dikuatkan, termasuk intervensi bagi pelaku kekerasan.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)