Anda belum login :: 23 Nov 2024 06:16 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Evaluasi masalah kehilangan lumpur pada sumur “x-1” di lapangan pangkalan susu PT. Pertamina ep-asset 1
Oleh:
Atmojo, Bhakti Haryanto
;
Ginting, Mulia
;
Simorangkir, P.
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan diadakan di Universitas Trisakti, Jakarta, 1 Oktober 2015 : Buku 2
,
page 112-119.
Topik:
lumpur
;
hilang lumpur
;
tekanan kejut
Fulltext:
203478 - Buku 2 - p 112-119.pdf
(65.1KB)
Isi artikel
Hilang lumpur didefenisikan sebagai hilangnya fluida pemboran sebagian atau seluruhnya yang masuk ke dalam formasi selama pemboran berlangsung. Hilang lumpur terjadi jika tekanan hidrostatik lumpur naik sehingga melebihi tekanan rekah formasi, yang mengakibatkan adanya rekahan yang memungkinkan lumpur mengalir ke dalamnya. Masalah kehilangan lumpur yang mengakibatkan berkurangnya tekanan hidrostatis didalam lubang bor berkurang yaitu ketika penurunan casing 9 5/8” dilakukan. Hilang lumpur yang terjadi ketika penurunan casing 9 5/8” yaitu sebesar 320 bbl. Akibat dari proses penurunan casing tersebut terjadi tambahan tekanan kejut sebesar 505,585psi ekuivalen berat lumpur 0,144 SG. Dalam penanggulangn hilang lumpur ini digunakan metode semen penyumbat untuk menutup daerah hilang lumpur. Daerah yang dilakukan penyumbatan berada pada formasi Middle Baong yang memiliki lithology batuan pasir (sandstone) dengan kedalaman 2.424 m (7.950,72 ft ) sampai dengan kedalaman 2.474 m ( 8.114,72 ft ). Dari hasil penelitian ini akan dapat diperoleh penyebab hilang lumpur dan cara penanggulangan yang tepat khususnya pada saat menurunkan casing 9 5/8” agar dapat mengatasi masalah kehilangan lumpur tersebut. Pemakaian volume bubur semen untuk menutup daerah kehilangan lumpur pertama yaitu sebesar 14,32 bbl atau 70 sak, dan volume bubur semen kedua sebesar23,91 bbl atau 117 sak.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)