Anda belum login :: 26 Nov 2024 19:54 WIB
Detail
ArtikelAnalisis perbandingan antara desain ulang electric submersible pump dan penggunaan metode gas lift pada sumur beta-20 lapangan delta  
Oleh: Arifin, Arya Yudhistira
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan diadakan di Universitas Trisakti, Jakarta, 1 Oktober 2015 : Buku 2, page 107-111.
Topik: ESP; gas lift; artificial lift; lifting cost
Fulltext: 203478 - Buku 2 - p 107-111.pdf (71.88KB)
Isi artikelSeiring dengan meningkatnya waktu produksi sumur, kemampuan sumur untuk memproduksikan fluida reservoir juga akan berkurang yang disebabkan oleh menurunnya tekanan reservoir sumur tersebut. Salah satu solusi untuk mempertahankan atau meningkatkan produksi adalah dengan penggunaan teknik pengangkatan buatan.Efisiensi dan keekonomian dari pengangkatan buatan adalah faktor yang sangat penting, Untuk mengetahui faktor itu, analisis perbandingan diterapkan pada dua jenis metode pengangkatan buatan yaitu ESP dan Gas Lift.Sumur Beta-20 pada Lapangan Delta dipilih sebagai objek analisis. Saat ini sumur tersebut berproduksi dengan menggunakan ESP. Dengan meninjau potensi gas yang mamadai dan tersedianya stasiun kompresor gas pada Lapangan Delta, Gas lift dipilih sebagai pembanding.Berdasarkan hasil desain, penerapan Gas Lift dirasa kurang tepat, mengingat bahwa tidak ada peningkatan laju produksi. Sedangkan existing ESP saat ini mengalami downthrust, jadi skenario yang dipilih yaitu dengan mengganti existing ESP tipe REDA DN1750 60Hz 124 stage menjadi ESP tipe REDA D1150N 60Hz 115 stage dengan optimum operating range yang lebih kecil sehingga titik kerja pompa tersebut berada pada titik efisiensi sebesar 59,5% yang mana mendekati titik maksimal efisiensi sebesar 60%. Kemudian dapat dihitung harga lifting cost untuk masing-masing pompa sebagai perbandingan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)