Anda belum login :: 23 Nov 2024 04:16 WIB
Detail
Artikel"Bentuk Hormat" Dialek Bahasa Bali Aga Dalam Konteks Agama  
Oleh: Mayuko, Hara
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Linguistik Indonesia vol. 33 no. 2 (Aug. 2015), page 121-133.
Topik: Bentuk hormat; Dialek Bali Aga; Dialek Bali Dataran
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 405 LIN 33 2
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 1)
    • Tandon: 1
   Reserve Lihat Detail Induk
Isi artikelBahasa Bali mempunyai dua dialek utama, dialek Bali Dataran (BD) dan dialek Bali Aga (BA). Dialek BD mempunyai bentuk hormat (Sor Singgih Basa, Unda Usuk Basa) yang sistematis berdasarkan beberapa faktor yang berkaitan dengan latar belakang percakapan, terutama perbedaan kata antarpartisipan, sedangkan dalam masyarakat BA tidak terdapat perbedaan pengelompokan status sosial (kasta). Dengan demikian, pada prinsipnya dialek BA tidak mengenal pemakaian bentuk hormat. Namun, ucapan pada waktu berdoa (mesapayang) yang berisi kata-kata 'alus' bentuknya sama atau mirip dengan Kruna Alus, Kruna Alus Singgih, dan Kruna Alus Sor dari dialek BD. Makalah ini dimaksudkan untuk memerikan "bentuk hormat" dialek BA yang digunakan di desa Pedawa berdasarkan analisis ucapan doa waktu upacara, dan mengasumsikan kemungkinan interferensi dan peminjaman dari dialek BD ke dialek BA melalui ranah agama dan upacara.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)