Anda belum login :: 17 Feb 2025 07:35 WIB
Detail
ArtikelDiftongisasi Dan Zeroisasi Dalam Bahasa Melayu Riau Dialek Kampar  
Oleh: Ermawati
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 14 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Keempat Belas, page 584-588.
Topik: Diftongisasi; Zeroisasi; Dialek Kampar
Fulltext: hal 584-588.pdf (18.75MB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 14
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 1)
    • Tandon: 1
   Reserve Lihat Detail Induk
Isi artikelMakalah ini mencoba memperlihatkan satu kajian mengenai gejala yang terjadi dalam bahasa Melayu Riau Dialek Kampar. Gejala yang dimaksud adalah diftongisasi dan zeroisasi. Diftongisasi merupakan perubahan bunyi vokal tunggal menjadi bunyi vokal rangkap secara berurutan sedangkan zeroisasi merupakan penghilangan bunyi fonemis sebagai akibat upaya penghematan atau ekonomisasi. Masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah bagaimanakah diftongisasi dan zeroisasi yang terjadi dalam bahasa Melayu Riau dialek Kampar? Tujuan dilakukan kajian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis diftongisasi dan zeroisasi yang terjadi dalam bahasa Melayu Riau dialek Kampar. Kajian ini menggunakan metode deskriptif dengan beberapa tahap yang diperlukan di antaranya adalah tahap penyediaan data, tahap analisis data dan tahap penyajian hasil analisis data. Tahap penyediaan data merupakan tahap awal yang perlu dilakukan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam melakukan kajian ini. Selanjutnya, dilakukan tahap kedua yakni tahap analisis data, pada tahap ini dikenali dan diketahui mana data yang dapat dilanjutkan untuk dianalisis. Terakhir, barulah dilakukan tahap penyajian hasil analisis data. Teori yang digunakan dan dimanfaatkan dalam kajian ini antara lain teori yang dikemukakan oleh Muslich (2011), Chaer (2009), dan Ahmad dan Teoh Boon Seong (2006) serta beberapa teori lain yang cukup penting dan mendukung kajian yang dilakukan. Berdasarkan analisis yang dilakukan, ditemukan beberapa diftongisasi yang terjadi dalam bahasa Melayu Riau dialek Kampar, antara lain [au], [io], [ui], dan [uo]. Misalnya, kata pasar dalam bahasa Indonesia mengalami diftongisasi [au], dalam bahasa Indonesia mengalami diftongisasi [au], dalam bahasa Melayu Riau dialek Kampar menjadi pasau. Kata takut dalam bahasa Indonesia mengalami diftongisasi [ui], dalam bahasa Melayu Riau dialek Kampar menjadi takuik. Kata bilik dalam bahasa Indonesia mengalami diftongisasi [io], dalam bahasa Melayu Riau menjadi biliok. Kata jatuh dalam bahasa Indonesia mengalami diftongisasi [uo], dalam bahasa Melayu Riau menjadi jatuo. Selanjutnya, zeroisasi yang terjadi dalam bahasa Melayu Riau dialek Kampar antara lain aferesis hitam--->itam, apokop gadis--->gadi, sinkop baru---> baru dan proses penghilangan satu atau lebih fonem pada awal dan akhir kata sekaligus rumah---> uma.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)