Anda belum login :: 23 Nov 2024 04:52 WIB
Detail
ArtikelKesantunan Kritik Dalam Masyarakat Budaya Arek: Kajian Sosiopragmatik  
Oleh: Jauhari, Edy ; Djatmika ; Santosa, Riyadi
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 14 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Keempat Belas, page 483-488.
Topik: Kritik; Masyarakat budaya Arek; Strategi kesantunan kritik; Sosiopragmatik; Alat-alat kesantunan kritik
Fulltext: hal 483-488.pdf (18.75MB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 14
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 1)
    • Tandon: 1
   Reserve Lihat Detail Induk
Isi artikelKritik dikenal sebagai tindak tutur yang rawan mengancam muka (Brown dan Levinson, 1987). Dikatakan demikian karena tindak tutur ini pada umumnya dilakukan dengan cara memberikan penilaian negatif atau penilaian buruk terhadap perilaku, perbuatan, atau tindakan seseorang yang menjadi sasaran kritik (Nguyen, 2005). Oleh karena itu, kritik dalam berbagai budaya sering harus dikemukakan dengan hati-hati, dengan strategi kesantunan yang tepat, dengan formula semantik yang tepat, dengan modifier yang sesuai, dan dikemukakan dalam konteks yang tepat sesuai dengan norma-norma sosiobudaya yang berlaku. Jika hal ini diabaikan, maka kritik rawan memicu ketegangan atau bahkan konflik di antara pelaku kritik dan penerima kritik. Makalah ini bermaksud mengkaji kesantunan kritik dalam masyarakat budaya Jawa Arek di Jawa Timur. Kajian dilakukan dari perspektif sosiopragmnatik. Kritik yang dikaji adalah kritik yang dikemukakan secara lisan dalam interaksi yang bersifat face- to face interaction. Tujuan yang hendak dicapai adalah memahami alat-alat kesantunan kritik yang lazim digunakan dalam masyarakat budaya Arek untuk membangun kesantunan kritik. Data dikumpulkan dengan menggunakan Discouse Completion Task (DCT). Konteks kritik yang digunakan untuk merumuskan DCT ditentukan berdasarkan interaksi dari tiga parameter, yaitu (±Power), (±social Distance), dan (±Public). DCT disebarkan kepada 50 informan di lingkungan masyarakat budaya Arek untuk mendapatkan pengisian. Analisis data dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagaimana yang dikemukakan Spreadly (1997), yaitu analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, cultural value. Kritik dalam masyarakat budaya Arek sangat menarik dikaji. Hal ini dilandasi oleh dua hal. Pertama, di satu sisi masyarakat budaya Arek (yang merupakan bagian dari masyarakat budaya Jawa) secara kultural sangat menjunjung tinggi prinsip kerukunan dna prinsip hormat (Magnis-Suseno), 1988), di sisi lain kritik merupakan tindakan linguistik (linguistic action) yang rawan menimbulkan konflik dan ketegangan sosial. Oleh karena itu, bagaimana masyarakat budaya Arek melakukan kritik dengan tetap menjaga prinsip kerukunan dan prinsip hormat merupakan sesuatu yang sangat menarik diamati. Kedua, masyarakat budaya Arek memiliki karakteristik yang khas. Masyarakat budaya Arek dikenal terbuka, egaliter, dan terus terang. Karakter masyarakat budaya Arek ini agak berbeda dengan karakter masyarakat Jawa Timur lainnya, khususnya Jawa Timur bagian Barat seperti Kediri, Telungagung, Trenggalek, Madiun, dan lain-lain. Karakter masyarakat Jawa Timur disebutkan terakhir ini dapat dikatan hampir sama dengan masyarakat Jawa Tengahan misalnya Surakarta dan Yogyakarta. Bahasa Jawa yang digunakan sehari-harinya juga lebih mirip dengan bahasa Jawa yang digunakan di wilayah budaya Mataraman, tidak seperti masyarakat budaya Arek yang cenderung menggunakan bahasa Suroboyoan. Oleh karena itu, menarik dipahami apakah perilaku kritik masyarakat budaya Arek juga merefleksikan karakteristiknya yang khas tersebut, yaitu bersifat terbuka, egaliter, dan terus terang? Jika jawaban atas pertanyaan ini benar, maka mestinya perilaku kritik masyarakat budaya Arek agak berbeda dengan perilaku kritik masyarakat budaya Mataraman yang notabene lebih mengedepankan rasa, seperti rasa sungkan, ewuh-pekewuh, ora kepenak, dan lain-lain.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)