Anda belum login :: 26 Nov 2024 15:11 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Tindak Tutur Memerintah Pada Dialog Film Laskar Pelangi
Oleh:
Haryadi
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
KOLITA 14 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Keempat Belas
,
page 335-339.
Topik:
Tindak tutur
;
Memerintah
;
Dialog
;
Film Laskar Pelangi
Fulltext:
hal 335-339.pdf
(18.75MB)
Ketersediaan
Perpustakaan PKBB
Nomor Panggil:
406 KLA 14
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 1)
Tandon:
1
Reserve
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur memerintah pada dialog film Laskar Pelangi. Data yang menjadi kajian berupa tuturan memerintah para pemain dalam film Laskar Pelangi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu metode penelitian yang menghasilkan data deskripstif berupa kata-kata atau kalimat, baik tertulis maupun lisan dari pemain dalam film Laskar Pelangi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tuturan memerintah yang muncul dilakukan dengan dua cara, yaitu perintah langsung dan perintah tidak langsung. Temuan tuturan perintah langsung terdiri dari: (1) perintah biasa ditandai dengan kata kerja dasar; (2) perintah permintaan ditandai dengan penanda coba, mau, dan mohon; (3) perintah ajakan ditandai dengan penanda perintah ayo, ayolah, dan yuk; (4) peerintah suruhan ditandai dengan perintah biar; (5) perintah desakan ditandai dengan penanda cepat dan harus; (6) perintah larangan ditandai dengan perintah jangan, tidak usah, tidak boleh, tidak kurang, dan janganlah. Temuan perintah tidak langsung dengan modus: (1) bertanya digunakan penutur untuk menjawab keraguan perintah yang dituturkannya dan memberi pilihan kepada mitra tutur tentang perintah yang dituturkan oleh penutur; (2) meminta digunakan penutur untuk meyakinkan mitra tutur ketika perintah yang dituturkan mendapat tanggapan negatif; (3) menolak digunakan penutur untuk mempertimbangkan perintah yang akan dituturkannya; (4) mensihati digunakan penutur untuk memberikan motivasi terhadap perintah yang akan dituturkan dan menjaga hubungan antara penutur dan mitra tutur sehingga komunikasi tetap berjalan dengan baik; (5) menyatakan fakta digunakan penutur untuk menuturkan keadaan yang sebenarnya sehingga tuturan tersebut mendukung perintah yang akan dituturkannya; (6) melibatkan orang sekitar digunkan penutur untuk mendukung perintah yang dituturkannya saat penutur akan memerintah mitra tutur; dan (7) memuji digunakan penutur untuk memuji mitra tutur sehingga perintah yang dituturkannya mendapat tanggapan yang positif. Implikasinya siswa dalam belajar mengenai drama dapat memanfaatkan dialog memerintah dalam film Laskar Pelangi, yaitu dalam bermain peran.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)