Anda belum login :: 23 Nov 2024 04:35 WIB
Detail
ArtikelInteraksi Mahasiswa Suku Banjar di Lingkungan Kampus Sebagai Upaya Pemertahanan Bahasa Banjar (Studi Pemertahanan Bahasa Banjar Dalam Interaksi Mahasiswa Banjar di Lingkungan Kampus di Bandung  
Oleh: Fatinova, Dede ; Amelda, Rezky
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 14 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Keempat Belas, page 240-243.
Topik: Pemertahanan bahasa; Bahasa daerah; Bahasa Banjar; Suku Banjar
Fulltext: hal 240-243.pdf (18.75MB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 14
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 1)
    • Tandon: 1
   Reserve Lihat Detail Induk
Isi artikelPemertahanan bahasa merupakan isu yang sudah lama di perbincangkan, khususnya pemertahanan bahasa daerah. Beberapa penelitian yang telah dilakukan para peneliti dan pemerhati Bahasa mengungkapkan bahwa salah satu faktor bergesernya bahasa adalah kurangnya rasa bangga (language pride) dan kesetiaan (language loyality) terhadap bahasa daerahnya yang implikasinya adalah tidak digunakannya bahasa daerah sebagai bahasa utama dalam interaksi sehari-hari. Faktor lainnya dikarenakan kalangan anak muda yang sedang mengenyam pendidikan di Kota (di luar daerah asalnya) lebih memilih untuk menggunakan bahasa yang lebih memiliki prestise (High Variety). Berkaitan dengan fenomena tersebut, penelitian ini akan membahas mengenai pemertahanan salah satu Bahasa daerah, yaitu Bahasa Banjar. Bahasa Banjar adalah bahasa daerah di Kalimantan Selatan. Fokus penelitian ini adalah sikap dan pemilihan bahasa yang dilakukan oleh mahasiswa suku Banjar dalam interaksi sehari-hari di lingkungan kampus yang berlokasi di Bandung. Dalam penelitian ini kampus dibatasi hanya sebanyak 3 kampus, yang meliputi UPI, UNPAD, dan ITB. Responden yang dijaring dalam penelitian ini sebanyak 30 responden dan masingmasing kampus diwakili oleh 10 responden yang dipilih secara acak. Data diperoleh melalui pengisian angket, observasi, dan wawancara tidak terstruktur. Teknik yang digunakan adalah teknik SBLC (simak, bebas, libat, cakap) dimana peneliti hanya bersikap sebagai pengamat dan hanya bertugas menyadap perilaku berbahasa tanpa terlibat dalam proses tindak tutur tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola interaksi mahasiswa Banjar sebagai penutur asli Bahasa Banjar dan sebagai warga pendatang di lingkungan kampus di Bandung. Serta mengamati pemilihan bahasa dalam proses alih kode dalam tindak tutur mahasiswa Banjar ketika berinteraksi di lingkungan kampus baik dengan sesama suku Banjar maupun dengan suku yang berbeda. Data dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Data dari hasil kuesioner kemudian akan diskorsing dengan proses tabulasi dan setiap angket diskorsing dengan cara yang sama menurut kriterianya, kemudian hasilnya akan ditransfer dalam bentuk yang lebih ringkas agar lebih mudah dilihat. Selanjutnya akan dilakukan analisis data dengan menggunakan analisis deskripsi. Dari analisis data dapat diketahui bahwa pemertahanan Bahasa Banjar di kalangan mahasiswa suku Banjar di Bandung masih sangat kuat, terlihat dari loyalitas mereka terhadap bahasa Banjar dan pemilihan ragam bahasa dalam proses interaksi sehari-hari menggunakan Bahasa Banjar.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)