Efektifitas dan Efisiensi Program Kompensasi Sosial di Indonesia  

Oleh:

Marpaung, Bronson ; Hubbansyah, Keiko

Jenis: Article from Bulletin/Magazine - ilmiah lokal
Dalam koleksi: Tinjauan Ekonomi & Keuangan vol. V no. 02 (Feb. 2015), page 22-25.
Topik: Program kompensasi sosial di Indonesia; pengurangan subsidi bahan bakar minyak

Ketersediaan

Perpustakaan Pusat (Semanggi) Nomor Panggil: TT45 Non-tandon: tidak ada Tandon: 1

Lihat Detail Induk

Isi artikel

Pada akhir tahun 2014, pemerintah di bawah Instruksi Presiden Joko Widodo memberikan cash transfer,dengan total anggaran sebesar Rp 9.3 triliun, ke rumah tangga miskin lewat program Kartu Keluarga Sejahtera. Setiap rumah tangga miskin memperoleh bantuan kompensasi sebesar Rp 400 ribu untuk dua bulan, atau Rp 200 ribu per bulan. Kebijakan ini diambil sebagai bentuk kompensasi sosial atas pengurangan subsidi bahan bakar minyak oleh pemerintah. Upaya pengurangan subsidi sendiri dimaksudkan untuk menyehatkan struktur anggaran (fiskal) pemerintah yang sebelumnya terus tertekan oleh faktor domestik, yaitu pertumbuhan subsidi BBM. Dalam rentang tahun 2010-2014, subsidi BBM meningkat sebesar Rp 164,1 trilun, atau tumbuh rata-rata 31.5 persen per tahun, dari Rp 82.4 triliun pada 2010 menjadi Rp 240 triliun pada 2014. Total anggaran yang dihabiskan untuk subisidi BBM pada tahun 2014 mencapai Rp909.5 triliun. Kondisi ini membuat ruang gerak fiskal pemerintah menjadi sempit, khususnya untuk merealisasikan proyek-proyek pembangunan infrastruktur nasional. Padahal untuk membangun proyek infrastruktur yang sifatnya produktif, seperti Tol Trans-Sumatera, hanya diperlukan biaya Rp 335 triliun, atau sekitar 0.36 persen dari total alokasi subsidi BBM periode 2010-2014. Situasi seperti ini membuat struktur fiskal pemerintah menjadi tidak cukup produktif untuk menggerakkan perekonomian nasional.

Opini Anda

Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali