Anda belum login :: 23 Nov 2024 14:16 WIB
Detail
ArtikelAdiponektin High Molecular Weight dan Kekakuan Vaskular di Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 Terkait Gabungan Glimepiride Metformin Dosis Tetap  
Oleh: Sutjahjo, Ari
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory vol. 21 no. 02 (Mar. 2015), page 120-124.
Topik: Dibeters tipe 2; gabungan glimepiride dan metformin berdosis tetap; adiponektin HMW; Kekakuan Vaskular; ba-PMW
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: I01.K
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelPasien pengidap penyakit diabetes memiliki kecenderungan untuk terjadi komplikasi mikro dan makrovaskular akibat kondisi hiperglikemia. Ada berbagai jenis obat pencegah diabetes yang tersedia di Indonesia akan tetapi obat-obatan ini gagal untuk mengurangi angka kematian dan kesakitan terkait disfungsi endotel di pasien diabetes. Hingga saat ini masih belum diketahui apakah gabungan glimepiride dan metformin berdosis tetap dapat memperbaiki level serum adiponektin. High Molecular Weight (HMW) dan kekakuan vaskular yang merupakan tolok ukur terpenting dari faktor kebahayaan kardiovaskular. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gabungan pengobatan glimepiride metformin setelah diobati selama 12 minggu terhadap kadar HMW adiponektin dan kekakuan vaskular dengan menggunakan alat brachial ankle Pulse Wave Velocety (ba-PWV) di pasien diabetes tipe 2. Kajian yang dilakukan ini adalah kuasi percobaan dengan sebelum dan sesudah rancangan. Sampel adalah pasien diabetes tipe 2 yang datang ke poliklinik rawat jalan endokrin di rumah sakit Dr. Soetomo dan enam (6) pusat kesehatan masyarakat di Surabaya selama bulan Desember 2010 hingga Desember 2011, serta memenuhi patokan kesertaan dan bukan kesertaan. Pasien kemudian mendapatkan pengobatan dengan obat gabungan glimepiride dan metformin selama 12 minggu dan kemudian kadar adiponektin diukur dengan menggunakan metode ELISA serta diukur dengan menggunakan V Serra-1000. Sampel diambil dari 35 orang pasien DM tipe 2 yang memenuhi patokan kesertaan dan bukan kesertaan. Kadar HMW adiponektin meningkat dari 1736 ng/mL menjadi 1770 ng/mL setelah 12 minggu, yang secara statistik tidak berbeda secara bermakna (p=0,317). Rerata dari ba-PWV berkurang dari 1580 cm/sec menjadi 1450 cm/sec setelah 12 minggu pengobatan, yang secara statistik sangat bermakna (p=0,028). Didasari hasil meneliti ini, kadar adiponektin HMW tidak berbeda bermakna sebelum dan setelah pengobatan, sedangkan kadar ba-PWV berbeda bermakna sebelum dan sesudah hal tersebut. Gabungan glimepiride dan metformin terbukti mengurangi kekakuan vaskular, yang merupakan salah satu tolok ukur disfungsi endotel.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)