Anda belum login :: 27 Nov 2024 16:25 WIB
Detail
ArtikelPergeseran Suhu Kritis Superkonduktor Bi-Pb-Sr-Ca-Cu-O Pada Medan Magnet Tinggi  
Oleh: Imaduddin, Agung ; Yudanto, Sigit Dwi ; Siswayanti, Bintoro ; Hendrik
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI - non-atma jaya
Dalam koleksi: Metalurgi vol. 29 no. 03 (Dec. 2014), page 229-234.
Topik: Bi-2212; Metoda padatan; Superkonduktor. BPSCCO; Hambatan jenis listrik
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: MM95
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Isi artikelPERGESERAN SUHU KRITIS SUPERKONDUKTOR Bi-Pb-Sr-Ca-Cu-O PADA MEDAN MAGNET TINGGI. Pada penelitian ini dipelajari proses pembuatan pelet superkonduktor Bi-Sr-Ca-Cu-0 sebagai dasar prekursor bahan pada kawat superkonduktor yang diberi doping unsur Pb untuk menggantikan Bi, dan dibuat dengan memakai metoda pencampuran basah. Sampel yang dibuat dianalisa dengan XRD (X-ray diffractometer), EDS (energy dispersive spectroscopy) dan juga hambatan jenis listrik (resistivity) pada suhu rendah dan pada medan magnet tinggi. Berdasarkan hasil XRD dab EDS, diketahui bahwa fasa yang terbentuk adalah fasa 2212, namun terlihat juga bahwa unsur C masih banyak tersisa di dalam sampel. Dari hasil pengukuran hambatan jenis listriknya, diketahui bahwa sampel ini memiliki suhu kritis awal superkonduktor (Tconset) sebesar 79K, dan suhu kritis akhir (Tfinal) sebesar 48K. Pengukuran hambatan jenis listrik sampel terhadap suhu juga dilakukan pada medan magnet 2 dan 4 T. Tc bergeser ke suhu yang lebih rendah akibat adanya medan magnet. Pergeseran Tc juga menunjukkan bahwa sampel ini memiliki fasa 2212. Pada suhu di atas 79K terlihat sifat semikonduktor pada sampel ini, yang menunjukkan masih banyaknya unsur pengotor yang bersifat semikonduktor.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)