Anda belum login :: 23 Nov 2024 20:37 WIB
Detail
ArtikelPerkembangan Ekonomi dan Kebijakan Moneter  
Oleh: Tim Redaksi
Jenis: Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi: Tinjauan Kebijakan Moneter (Oct. 2015), page 6-24.
Topik: Perkembangan Ekonomi Global; Pertumbuhan Ekonomi; Neraca Pembayaran Indonesia; Nilai Tukar Rupiah; Inflasi; Perkembangan Moneter; Industri Perbankan; Pasar Saham dan Pasar Surat Berharga Negara; Pembiayaan Nonbank;
Fulltext: TT1103102015.pdf (4.43MB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: TT11
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikel1) Pemulihan ekonomi global masih terbatas, sementara tekanan di pasar keuangan global sudah mulai mereda. 2) Pertumbuhan ekonomi emerging market masih terbatas, seiring dengan terus melemahnya ekonomi Tiongkok. 3) Di sisi lain, pemulihan ekonomi AS masih rentan seiring indikator ketenagakerjaan yang masih lemah. 4) Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Eropa diperkirakan terus membaik, ditopang oleh kuatnya permintaan domestik dan sektor manufaktur yang ekspansif. 5) Ekonomi Jepang tumbuh terbatas, dipengaruhi permintaan domestik yang masih lemah. 6) Ekonomi India masih tetap kuat, meskipun ekspor melemah. 7) Pemulihan ekonomi global yang masih terbatas berdampak pada harga komoditas internasional yang masih terus menurun. 8) Sejalan dengan penundaan kenaikan FFR, tekanan di pasar keuangan global pada awal Oktober 2015 mulai mereda. 9) Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III diperkirakan sedikit lebih tinggi dari periode sebelumnya, didorong oleh belanja modal pemerintah walaupun aktivitas sektor swasta masih berjalan relatif lambat. 10) Konsumsi rumah tangga pada triwulan III 2015 mulai menunjukkan indikasi perbaikan. 11) Investasi triwulan III 2015 diperkirakan membaik didukung oleh akselerasi investasi pemerintah, sejalan dengan meningkatnya realisasi belanja modal pemerintah. 12) Di sisi lain, perbaikan ekspor berlangsung secara gradual seiring dengan pertumbuhan ekonomi dunia yang belum secepat perkiraan semula. 13) Dari sisi sektoral (lapangan usaha), meningkatnya pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2015 terutama terjadi pada sektor industri pengolahan, sektor konstruksi, serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR). 14) Secara keseluruhan tahun, pertumbuhan ekonomi diperkirakan berada pada kisaran 4,7-5,1% pada 2015. 15) Surplus neraca perdagangan Indonesia pada September 2015 kembali meningkat, terutama didukung oleh membaiknya neraca perdagangan nonmigas. 16) Surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat sebesar 1,48 miliar dolar AS, naik dari 0,91 miliar pada bulan sebelumnya. 17) Sementara itu, kinerja neraca perdagangan migas membaik, dengan defisit yang kembali menurun. 18) Dari neraca finansial, dengan tekanan aliran modal masuk asing yang terindikasikan mulai berkurang, aliran masuk portofolio asing ke pasar keuangan Indonesia secara akumulatif hingga September 2015 mencapai 2,9 miliar dolar AS. 19) Nilai tukar rupiah menguat setelah mengalami tekanan depresiasi di bulan September 2015. 20) Volatilitas rupiah pada September 2015 sedikit menurun dibandingkan Agustus 2015. 21) Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami deflasi pada bulan September 2015, sehingga inflasi IHK Januari-September 2015 tercatat cukup rendah. 22) Deflasi kelompok volatile food didukung oleh pasokan komoditas pangan yang membaik, antara lain akibat berlangsungnya musim panen beberapa komoditas bahan pangan di beberapa sentra produksi. 23) Kelompok administered prices mengalami deflasi, terutama bersumber dari koreksi tarif angkutan serta penurunan harga bensin Pertamax dan Pertalite. 24) Tekanan inflasi inti pada September 2015 cukup terkendali. 25) Ekspektasi inflasi baik di tingkat konsumen, pedagang dan di pasar keuangan meningkat. 26) Secara spasial, deflasi pada bulan September 2015 terutama bersumber dari deflasi yang dialami sebagian besar daerah di wilayah Sumatera dan Jawa. 27) Kondisi likuiditas di Pasar Uang Antar Bank (PUAB) dan perbankan relatif terjaga. 28) Suku bunga PUAB O/N terus meningkat seiring dengan penguatan operasi moneter untuk mendukung stabilisasi nilai tukar rupiah. 29) Likuiditas di PUAB masih terjaga. 30) Penurunan suku bunga deposito berlanjut, sementara penurunan suku bunga kredit masih tertahan karena faktor risiko kredit yang masih relatif tinggi. 31) Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) meningkat. 32) Berdasarkan komponennya, peningkatan pertumbuhan M2 tersebut bersumber dari komponen M1, Uang Kuasi, maupun Surat Berharga Selain Saham. 33) Pertumbuhan kredit pada Agustus 2015 mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan. 34) Secara sektoral, peningkatan pertumbuhan kredit pada Agustus 2015 terjadi pada beberapa sektor utama. 35) Pada Agustus 2015, pertumbuhan DPK melambat. 36) Di tengah terbatasnya pertumbuhan ekonomi, ketahanan industri perbankan tetap kuat, didukung oleh risiko kredit yang terjaga dan rasio kecukupan modal yang kuat. 37) Pasar saham domestik selama September 2015 melemah, terutama dipengaruhi oleh sentimen eksternal. 38) Mayoritas bursa saham global maupun regional mengalami koreksi. 39) Koreksi harga saham terjadi pada sebagian besar sektor ekonomi. 40) Selama September 2015, investor nonresiden membukukan net jual. 41) Sejalan dengan kinerja pasar saham, kinerja pasar SBN juga melemah dengan yield yang meningkat di seluruh tenor. 42) Di tengah kenaikan yield, investor nonresiden melakukan penjualan SBN. 43) Perkembangan terkini menunjukkan perbaikan di pasar saham dan pasar SBN. 44) Pembiayaan ekonomi nonbank pada September 2015 tercatat menurun dibandingkan bulan sebelumnya. 45) Berdasarkan komponennya, pembiayaan nonbank pada September 2015 didominasi oleh penerbitan obligasi dan diikuti oleh penerbitan MTN, promissory notes dan NCD.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)