Anda belum login :: 22 Nov 2024 23:37 WIB
Detail
ArtikelDinamika Ekowisata Tri Ning Tri di Bali Problematika dan Strategi Pengembangan Tiga Tipe Ekowisata Bali  
Oleh: Arida, I Nyoman Sukma ; Baiquni, M. ; Damanik, Janianton ; Ahimsa-Putra, Heddy Shri
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI - non-atma jaya
Dalam koleksi: Jurnal Kawistara: Jurnal Sosial dan Humaniora vol. 04 no. 02 (Aug. 2014), page 111-127.
Topik: Ekowisata; Tri ning tri; Tipologi; Pelibatan masyarakat; Ecotourism; Tri ning tri; Typologies; Community involvement
Fulltext: KK3011104022014.pdf (522.8KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: KK30
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Isi artikelTulisan ini bermaksud untuk menjelaskankan proses dinamika yang terjadi dalam pengembangan ekowisata di Bali. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) mengetahui dan menganalisis tipe-tipe ekowisata yang berkembang di Bali, 2) menganalisis perkembangan ekowisata pada masing-masing tipe, khususnya dalam aspek produk ekowisata, pelibatan masyarakat lokal, dan strategi pengembangan, dan 3) menganalisis dan merumuskan model pengembangan ekowisata di Bali. Penelitian ini bercorak penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang memiliki relevansi dengan pendekatan dan kerangka teori tersebut, ada empat cara, yaitu: (a) wawancara mendalam (indepth interview), (b) Pengamatan (observasi lapangan), (c) diskusi terfokus (Focus Group Discussion-FGD), dan (d) studi dokument. Penelitian ini menggunakan keempat metode ini untuk menggali kebutuhan data di lapangan, sesuai dengan lingkup masalah dan tujuan penelitian. Penelitian ini menemukan bahwa tipologi ekowisata Bali dilihat dari sisi aktor utama yang menggerak kan (agent of change) dapat dipilah menjadi tiga, yaitu: (1) ekowisata yang digerakkan oleh investor (tipe Investor), (2) ekowisata yang digerakkan oleh masyarakat (tipe Partisipatif), dan (3) ekowisata yang digerakkan oleh pemerintah (tipe pemerintah). Ekowisata Bali yang cenderung berpola tiga ini disebut sebagai tri ning tri. Dalam praktiknya masingmasing tipe memiliki tingkat kesuaian yang berbeda-beda dengan prinsip-prinsip ekowisata (TIES, 2000), sehingga bisa dikelompokkan ke dalam ekowisata utama, madya, dan nista. Beberapa sikap hidup masyarakat Bali seperti rwa bhineda, paduwen sareng, dan nempahang rage membuat masing-masing tipe ekowisata bisa berkembang berdampingan secara harmonis di Bali, tanpa meniadakan satu sama lain. Dari pengamatan pada level mikro ditemukan bahwa karakteristik masing-masing tipe cenderung bergeser ke arah tipe hibrid, akibat dari proses interaksinya dengan beragam stakeholder. Artinya, ekowisata yang masuk ke suatu desa akan diimprovisasikan sesuai dengan potensi sumber daya yang tersedia dan keunikan stakeholder yang terlibat di dalam pengelolaan ekowisata. Kemampuan mengolah segala bentuk ekowisata yang datang dari luar tersebut berpadu dengan sikap hidup rwa bhineda sehingga menyebabkan kepariwisataan yang datang, masuk, kemudian berkembang di Bali ditransformasikan menjadi sebuah bentuk baru.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)