Anda belum login :: 27 Nov 2024 15:51 WIB
Detail
ArtikelSistem Informasi Dalam Pelayanan Laboratorium  
Oleh: Benuriadi ; Sianipar, Osman ; Sanjaya, Guardian Yoki
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory vol. 19 no. 01 (Nov. 2012), page 56-62.
Topik: Pelayanan laboratorium; prototiping; sistem informasi
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: I01.K
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikel Perkembangan teknologi informasi telah mengubah pelayanan laboratorik dari yang secara konvensional (menggunakan kertas/manual) menjadi sistem informasi yang berlandaskan komputer. Hal itu dilakukan, selain cepat dan mudah, keluaran sistem informasi yang berlandaskan komputer tersebut juga dapat digunakan untuk kepentingan pengelolaan sebagai upaya peningkatan mutu pelayanan. Pelayanan informasi laboratorik di banyak rumah sakit umum daerah masih menggunakan cetakan di kertas yang berdampak pada permasalahan terhadap penjangkauan informasi. Hal tersebut menjadikan penggunaan informasi menjadi kurang luas, dan kejelasan serta kelengkapan informasi pelayanan laboratorik kurang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan sistem informasi laboratorik berlandaskan komputer dalam mendukung pelayanan di rumah sakit secara tertata yang sesuai dengan pihak yang memerlukannya. Penelitian ini dilakukan di RSUD Praya, Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. Dalam kajian ini ada lima tingkatan cara pengembangan perpoladasaran (prototyping) yang digunakan, yaitu: perencanaan, rancangan, uji coba sistem, pelaksanaan pelengkapan perintis (pilot implementasi) dan penilaian sistem. Data dan informasi penelitian diperoleh melalui pengamatan, wawancara dan penyebaran borang tanya jawab. Pada tingkatan perencanaan, terdapat empat (4) kelompok pengguna informasi laboratorik yang terkenali. Keempat kelompok tersebut antara lain ialah: pihak pengelola rumah sakit, petugas laboratorium, peklinik dan petugas kedokteran lainnya, serta pasien/penderita rumah sakit. Setelah menganalisis keperluan keempat kelompok tersebut dilakukan, analisis dan rancangan sistem informasi dilakukan dengan membuat diagram konteks, alur data, hubungan antar tabel, dan tampilan input, kamus data, serta tampilan output. Kemudian sebuah pola dasar dikembangkan berdasarkan hasil analisis dan rancangan tersebut. Tingkatan uji coba serta implementasi dilakukan untuk mengenali kesalahan susunan kalimat/sintaks (pemrograman). Setelah tingkatan penilaian dilakukan, maka terlihat bahwa pola dasar yang dibuat dapat menyediakan informasi secara mudah, dapat dipahami, lebih lengkap dan tepat guna bagi keempat kelompok pengguna yang terkenali sebelumnya. Didasari telitian ini dapat disimpulkan bahwa pengembangan sistem informasi yang melibatkan pengguna secara aktif dapat menunjukkan manfaat yang nyata. Didasari telitian ini juga sangat disarankan bagi rumah sakit umum daerah untuk dapat mengambil layanan informasi laboratorik yang berlandaskan teknologi informasi.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)