Anda belum login :: 22 Nov 2024 23:17 WIB
Detail
ArtikelPENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL DAN DISTRESS EMOSIONAL SEBAGAI KONTRIBUTOR HIPERTENSI PEREMPUAN INDONESIA : TINJAUAN PERSPEKTIF JENDER  
Oleh: Isfandari, Siti
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Buletin Penelitian Kesehatan: Bulletin of Health Studies vol. 43 no. 1 (Mar. 2015), page 55-62.
Topik: kontrasepsi; hipertensi; distress emosional; jender; Indonesia
Fulltext: Hal 55-62.pdf (277.8KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: B18.K
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelBerbeda dengan teori yang menyatakan prevalensi hipertensi perempuan lebih rendah pada usia premenopause karena perlindungan hormon estrogen, hasil pengukuran hipertensi Riskesdas 2007 menunjukkan prevalensi hipertensi perempuan mulai menyusul lelaki pada usia 35 tahun. Artikel bertujuan membahas peningkatan prevalensi hipertensi perempuan menggunakan sudut pandang jender menekankan pada kebijakan program keluarga berencana yang menempatkan perempuan sebagai target serta ketimpangan sosial ekonomi yang dapat menyebabkan distress emosional berdampak pada kejadian hipertensi dini pada perempuan. Melakukan kajian teori tentang jender dan kesehatan, jender dan hipertensi, dan faktor risiko hipertensi. Selanjutnya melakukan analisis situasi berdasarkan laporan Riskesdas 2007, 2010 dan Sensus Penduduk (SP) 2010. Kemudian dilakukan analisis situasi berdasarkan data menggunakan perspektif jender untuk menjelaskan kejadian hipertensi dini perempuan Indonesia. Selain faktor risiko utama, kejadian hipertensi dapat dipengaruhi oleh penggunaan kontrasepsi hormonal dan distress emosional. Tiga hingga empat dari sepuluh perempuan Indonesia usia 10 - 29 tahun menggunakan kontrasepsi hormonal. Pendidikan dan status pekerjaan perempuan sebagai proksi keadaan sosial ekonomi lebih rendah dibanding lelaki. Hal ini dapat menyebabkan distres emosional menuju hipertensi. Fenomena hipertensi perempuan Indonesia dapat disebabkan oleh kebijakan KB pemerintah yang mejadikan perempuan sebagai target utama dan ketimpangan perempuan terhadap akses sumberdaya yang menyebabkan distress emosional. Pemantauan teratur dilakukan terhadap penggunaan kontrasepsi hormonal dan memberikan intervensi non farmakologis untuk penanganan hipertensi sebagai pelengkap intervensi farmakologi.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.046875 second(s)