Anda belum login :: 26 Nov 2024 17:23 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
KONTRIBUSI HEWAN MAMALIA SAPI, KERBAU, KUDA, BABI DAN ANJING DALAM PENULARAN SCHISTOSOMIASIS DI KECAMATAN LINDU KABUPATEN SIGI PROPINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2013
Oleh:
Gunawan, Gunawan
;
Anastasia, Hayani
;
Pamela, Phetisya F.S
;
Risti, Risti
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi:
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan vol. 24 no. 04 (Dec. 2014)
,
page 209-214.
Topik:
Schistosomiasis
;
hewan mamalia
;
Schistosoma japonicum
Fulltext:
Hal 209-214.pdf
(576.47KB)
Ketersediaan
Perpustakaan FK
Nomor Panggil:
M32.K
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Schistosomiasis merupakan penyakit parasitik jaringan yang terabaikan. Schistosomiasis adalah penyakit parasitik yang bersifat zoonosis, selain menginfeksi manusia juga menginfeksi hewan mamalia lainnya. Ada 13 mamalia yang diketahui dapat terinfeksi oleh schistosomiasis antara lain sapi(Bos sundaicus), kerbau (Bubalus bubalis), kuda (Equus cabalus), anjing (Canis familiaris), babi (Sus sp), musang (Vivera tangalunga), rusa (Carvus timorensis), dan berbagai jenis tikus (Rattus exulans, R. hoffmani, R. chysomomusrallus, R. marmosurus, R norvegicus, R palallae). Di Indonesia schistosomiasis disebabkan oleh cacing Schistosoma japonicum dan hanya ditemukan endemik di Sulawesi Tengah yaitu di dataran tinggi Lindu, Napu dan Bada.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi reservoir dalam penularan schistosomiasis di Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Propinsi Sulawesi Tengah. Metode penelitian ini adalah deskriptif observational dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data primer dilakukan dengan mengobservasi mamalia yang berisiko,dengan pengambilan dan pemeriksaan sampel tinja hewan mamali tersebut. Sejumlah 219 sampel tinja hewan mamalia yang terdiri dari sapi, kerbau, anjing, babi dan kuda diperiksa dengan menggunakan metode sentrifugasi formalin-eter. Dari hasil pemeriksaan tinja yang dilakukan dilaboratorium Parasitologi Balai Litbang P2B2 Donggala sebanyak 54 sampel tinja hewan mamalia (sapi, kerbau, anjing, babi dan kuda) positif terinfeksi S.japonicum.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0 second(s)