Anda belum login :: 23 Nov 2024 12:21 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Manusia Sebagai "Kami" Menurut Plotinos
Oleh:
Wibowo, A. Setyo
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi:
Diskursus: Jurnal Filsafat Teologi STF Driyarkara vol. 13 no. 1 (Apr. 2014)
,
page 25-54.
Topik:
imortalitas jiwa
;
hylemorfisme
;
logos
;
prosesi
;
hipostasis
;
Yang Satu
;
ontelek
;
jiwa
;
immortality of the soul
;
hylemorphism
;
procession
;
hypostase
;
the One
;
intellect
;
soul
Ketersediaan
Perpustakaan PKPM
Nomor Panggil:
D49
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Bertitiktolak dari teori Prosesi (proodos) relaitas, Plotinos menyatakan bahwa manusia adalah sbeuah pluralitas, sebuha "kami," di mana sebagai bagian utuh dari realitas, jiwa manusia merangkumi di dalamnya ketiga hipostasis intellingibel (Yang Satu, Intelek Jiwa). Kesaruan aktual manusia dengan dunia intelligibel diungkapkan Plotinos dalam doktrinnya yang kontroversial tentang bagian jiwa manusia yang tidak turun ke dunia. Pemikiran Plotinos ini merupakan rangkuman orisinal atas ajaran-ajaran Platon tentang imortalitas jiwa, doktrin hylemorfisme Aristoteles dalam ranah Fisika -kategori-kategori forma, materia, potentia actus, entelekheia, dan energeia, motor immobil, nous yang memikirkan dirinya sendiri- serta teori Logos dari Stoicisme. Sebagai,ama tampak dalam prinsip energeia ganda, Plotinos secara kreatif menggunakan sumber-sumber para pendahulunya untuk mengemukakan teori barunya tentang realitas, khusunya tentang jiwa manusia. ***** The procession of reality leads Plotinos to assert that man is a plurality. As part of reality, each of us is a "we" because all three hypostases (the One, the Intellect, and the Soul) are present in us. This is a controversial theory of soul. Plotinos affirm that man is actually present in the intelligible world by the undescended part of his soul. To understand this original theory, one has to consider the way Plotinus used his predecessors' theories: the Platonic theory of the soul's immortality, the hylemorphism theory of Aristotle's physics (form, matter, potency, actuality, entelechy, energy, unmoved mover, nous which thinks its noema), and the Stoics' theory of Logos. As shown in the theory of double energy, Plotinus used creatively the theories of those predecessor to invent his own thory of the procession of reality, more specifically, his unique theory of man's soul.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.046875 second(s)