Anda belum login :: 23 Nov 2024 09:57 WIB
Detail
ArtikelAplikasi Game Theory pada Pengelolaan Sumberdaya Pesisir di Selat Sebuku, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan (The Application of Game Theory on Coastal Resources Management at Sebuku Strait, Kotabaru Regency, South Kalimantan)  
Oleh: Amarullah ; Hadi, Setia ; Kusumastanto, Tridoyo ; Fahrudin, Achmad
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Jurnal Aplikasi Manajemen vol. 13 no. 2 (Jun. 2015), page 353 - 361.
Topik: game theory; pengelolaan; sumberdaya yang dapat diperbaharui; sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui; jasa-jasa lingkungan; pemangku kepentingan; management; renewable resources; non-renewable resources; environmental services; stakeholders
Fulltext: 776-2023-1-PB_ros.pdf (74.34KB)
Isi artikelSelat Sebuku memiliki sumberdaya alam yang produktif baik sumberdaya yang bisa diperbaharui seperti perikanan, sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui berupa tambang batubara maupun jasa-jasa lingkungan melalui keberadaan pariwisata bahari. Pengelolaan sumberdaya di Selat Sebuku cenderung menimbulkan konflik antar stakeholders dari pihak pemerintah, nelayan dan swasta. Oleh karena itu diperlukan trade-off dalam pengelolaan kawasan Selat Sebuku melalui pendekatan game theory sehingga pengelolaan sumberdaya menjadi optimal. Penelitian ini bertujuan menganalisis trade off interaksi stakeholders dalam pengelolaan sumberdaya pesisir di Selat Sebuku. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan Game theory pada permainan yang kooperatif, menggunakan landasan pareto optimum. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh untuk strategi pengelolaan sumberdaya yang optimal antara: 1) Pemerintah dan Swasta, pemerintah harus limited access dengan swasta bertindak sustainable, Pemerintah melalui strategi limited acces memperoleh pay off sebesar Rp. 1.271.382.286.300, sedangkan swasta melalui strategi sustainable memperoleh pay off sebesar Rp. 1.446.137.883.052; 2) Pemerintah dan Nelayan, pemerintah harus limited access dengan nelayan bertindak sustainable, Pay off paling besar masing-masing pemain diperoleh dari strategi limited acces bagi pemerintah sebesar 632.579.184.900 sedangkan nelayan dengan strategi sustainable memperoleh pay off sebesar 659.992.193.290; 3) Swasta dan Nelayan, nelayan dan swasta harus bekerja sama dalam pengelolaan sumberdaya akan menghasilkan pendapatan masing-masing Rp. 945.582.505.287 tiap tahunnya untuk swasta dan nelayan akan mendapatkan tambahan pendapatan Rp. 83.413.897.290 tiap tahunnya.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)