Anda belum login :: 23 Nov 2024 04:49 WIB
Detail
Artikel”Hubungan Tingkat Kepemilikan dan Biaya Usaha dengan Pendapatan Peternak Sapi Potong di Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat (Studi Korelasi)”  
Oleh: Krisna, Rizal ; Harry
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Jurnal Aplikasi Manajemen vol. 12 no. 2 (Jun. 2014), page 295 - 305.
Topik: tingkat kepemilikan; biaya usaha dan pendapatan
Fulltext: 651-1723-1-PB_ros.pdf (97.2KB)
Isi artikelTujuan Penelitian 1) Untuk mengetahui pengaruh tingkat kepemilikan ternak sapi potong terhadap pendapatan petani ternak. 2) Untuk mengetahui biaya yang diperlukan dalam pemeliharaan sapi potong, 3) Pada jumlah berapa ekor ternak sapi potong dapat memenuhi kebutuhan hidup petani ternak sesuai dengan UMR Kabupaten Sukabumi. 4) Untuk mengetahui hubungan secara menyeluruh antara tingkat kepemilikan dan biaya usaha terhadap pendapatan petani ternak sapi potong. Hasil analisa usaha tani diperoleh pendapatan petani ternak sapi potong pertahun masing – masing kelompok skala usaha yaitu untuk skala kecil sebesar Rp. 9.995.833,86 dengan jumlah ternak yang dipelihara ratarata 3.32 ekor, untuk skala sedang sebesar Rp. 19.143.909.,10 dengan jumlah ternak yang dipelihara ratarata 7.15 ekor dan untuk usaha skala besar Rp. 33.440.581,00 dengan jumlah ternak yang dipelihara rata- rata 12.75 ekor bila dibandingkan dengan Upah Minimum regional (UMR) kabupaten sukabumi yang sebesar Rp. 875.000,- per bulan dan Rp. 10.000.500,- per tahun maka untuk masing – masing skala usaha yang harus dipelihara atau diusahakan petani ternak sapi potong dalam setahun yaitu untuk skala kecil sebanyak 3.5 ekor ternak, untuk skala sedang sebanyak 3.9 ekor ternak dan untuk skala besar sebanyak 4 ekor ternak sapi potong. 4) Dari hasil perhitungan regresi berganda maka diperoleh persamaan regresi taksiran sebagai berikut yaitu Y = 9448386,860 + 3670785,282X 1 - 0,078X Hasil ini menjelaskan bahwa variabel tingkat kepemilikan sebesar 3670785,28 berpengaruh pada pendapatan petani ternak sapi potong dan untuk variabel biaya usaha terlihat adanya hubungan linier negatif antara biaya usaha dengan pendapatan petani ternak sapi potong, dari hasil analisis diperoleh besarnya koefisien regresi sebesar – 0.078 jika variabel tingkat kepemilikan tetap atau tidak berubah. Kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1) Semakin besar skala usaha semakin baik kesejahteraan petani ternak atau semakin banyak jumlah ternak yang dipelihara dalam satu kali periode pemeliharaan akan semakin tinggi pendapatan yang diperoleh peternak sapi potong, 2) Dengan mengetahui serta memahami biaya usaha ternak sapi potong maka efisiensi usaha dapat dilakukan dengan baik. 3) Dengan memelihara ternak sebanyak tiga atau empat ekor setahun petani ternak dapat hidup secara layak sesuai dengan Upah Minimum Regional kabupaten Sukabumi.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)