Dalam melakukan suatu penarikan sumber dana dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan pinjaman dari pihak luar perusahaan yang disebut sebagai Debt Financing atau dengan menambah modal sendiri dengan cara mengeluarkan emisi saham baru berupa menerbitkan Saham Prefern ataupun menerbitkan Saham biasa yang disebut dengan Equity Financing. Kedua macam cara penarikan sumber dana yang dilakukan oleh perusahaan akan memberikan pengaruh terhadap Pendapatan Perlembar Saham perusahaan. Untuk mengetahui besarnya pengaruh komposisi permodalan yang digunakan oleh perusahaan dan pengaruhnya terhadap Pendapatan Perlembar Saham maka Penulis melakukan studi kasus pada PT. SERASI AUTORAYA, yang dalam usaha memenuhi kebutuhan dananya, lebih banyak memperoleh sumber dananya dari pinjaman atau mengunakan Debt Financing sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi Pendapatan Perlembar Sahamnya. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan berdasarkan analisa korelasi yang hasilnya r = 88,20% ternyata Financial Leverage perusahaan mempunyai hubungan yang cukup kuat dan pesitif dengan Pendapatan Perlembar Saham sehingga dengan meningkat Financial Leverage karena bertambahnya pinjaman yang diperoleh perusahaan tiap tahunnya memberikan pengaruh meningkatnya Pendapatan Perlembar Saham karena prosentase kenaikan beban bunga lebih kecil dari dari prosentase kenaikan Sales sehingga laba bersih setelah pajak meningkat yang mengakibatkan meningkatnya Pendapatan Perlembar Saham, kecuali tahun 1988 Pendapatan Perlembar Saham perusahaan mengalami penurunan dikarenakan berlangsungnya krisis moneter sehingga Sales perusahaan mengalami penurunan sehingga Pendapatan Perlembar Saham tahun 1998 sebesar Rp.57.260 sedangkan bila perusahaan menggantikan semua pinjaman dengan modal sendiri atau Equity Financing Pendapatan Perlembar Saham yang diperoleh perusahaan adalah sebesar Rp. 120.855. |