Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:57 WIB
Detail
ArtikelKarakteristik Pola Asuh dan Psikopatologi Orang Tua Penyandang Retardasi Mental Ringan di Sekolah Luar Biasa-C (SLBC) Harapan Ibu  
Oleh: Ariani, Maya ; Soeselo, Daniel Ardian ; Hasan, Surilena
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI - atma jaya
Dalam koleksi: Majalah Kedokteran Damianus vol. 13 no. 02 (Jun. 2014), page 74-83.
Topik: pola Asuh; psikopatologi; retardasi mental ringan; JABFUNG-SRL-2018-15
Fulltext: 236-395-1-SM.pdf (286.56KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: D01.K
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelLatar Belakang: Orang tua yang memiliki anak dengan retardasi mental ringan akan menghadapi berbagai tantangan dalam mengasuh anaknya. ketidakmampuan orang tua dalam menerima keadaan mental dan fisik anak dengan retardasi mental ringan dapat mempengaruhi pola asuh dan psikopatologynya ( gejala kejiwaan). Tujuan: Mengetahui karakteristik pola asuh dan psikopatologi orang tua anak penyandang retardasi ringan di Sekolah Luar Biasa C ((SLB-C) Harapan Ibu. Metode : Desain penelitian adalah cross sectional pada 28 keluarga yang memiliki anak dengan retardasi mental ringan (6-18 tahun ) yang di dapatkan secara consecutive sampling. Penelitian di lakukan di SLB-C harapan Ibu, bulan september 2013- Januari 2014. Data dermografi, pola asuh, dan psikopatologi di kumpulkan menggunakan kuesioner. Hasil: Dari 56 orang tua dari anak retardasi mental ringan di ketahui 58,9% berusia 41-50 tahun, 69,6% berpendidikan terakhir SMA, 39,3% pekerja swasta, 60,7% pendapatan kurang dari Rp 2.200.000,00, 35,7% memiliki 3 anak, serta 85,7% memiliki 1 anak dengan retardasi mental ringan. Dari 28 anak penyandang retardasi mental diketahui adalah 60,7% laki-laki, 50,0% anak sulung, serta 53,6% berusia 12-18 tahun. baik ayah maupun ibu, menerapkan pola asuh demokratis (tipe A), masing-masing 46,4% dan 64,3%, serta menunjukan psikopatologi negatif ( tidak ada gejala kejiwaan ), yaitu ayah (92,9%) dan Ibu (75,0%). orang tua dengan psikopatologi negatif dominan menerapkan pola asuh non-exposure ( Pola Asuh yang di harapkan ), yaitu 44 orang (93,6%). Kesimpulan: Orang tua dengan anak penyandang retardasi mental ringan sebagian besar menerapkan pola asuh demokratis dan psikologi negatif. orang tua dengan psikopatologi negatif umumnya menerapkan pola asuh yang di harapkan. (URL: http://ojs.atmajaya.ac.id/index.php/damianus/article/view/236/190)
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)