Anda belum login :: 17 Feb 2025 13:02 WIB
Detail
BukuManajemen Persediaan Bahan Baku Alkohol PT Inti Kosmetik
Bibliografi
Author: Latief, Jusuf ; PRASETIO, SATRIO (Advisor)
Topik: FINANCE; Ordering Cost; Carrying Cost; Quantity Discount; Safety Stock; Reorder Point
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 1999    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Jusuf Latief's Undergraduate Theses.pdf (1.6MB; 8 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FEM-3434
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
PT. Inti Kosmetik adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri kosmetik yang mengubah bahan baku menjadi barang jadi. Bahan baku di perusahaan ini seperti: bibit minyak wangi, alkohol, zat pewarna dan aditif untuk produk minyak wangi, Vaseline dan parafin liquid untuk produk minyak rambut, dan bubuk talc untuk produk bedak. Dalam hal ini penulis membahas mengenai pengelolaan persediaan bahan baku alcohol untuk produk minyak wangi. Periode analisa adalah tahun buku 1997 dan bulan Juni 1998, data pembelian dan pemakaian serta daftar harga bahan baku alkohol tahun 1997 dan bulan Juni 1998. Hasil yang didapat penulis adalah bahwa, sebaiknya perusahaan menentukan kebijakan di dalam mengelola persediaan dengan menentukan jumlah pemesanan persediaan pada tingkat yang paling ekonomis, berapa kali pembelian yang paling ekonomis serta jangka waktu pembelian berdasarkan perhitungan Quantity discount. Dari hasil analisa tersebut, maka jumlah pemesanan yang paling ekonomis untuk tahun 1997 adalah sebanyak 26 drum dan banyaknya pembelian yang dilakukan adalah 3 kali dalam 1 tahun serta jangka waktu pembelian adalah 120 hari. Kemudian untuk bulan Juni 1998 jumlah pemesanan yang paling ekonomis adalah 21 drum dan banyaknya pembelian yang dilakukan adalah 2 kali dalam 1/2 tahun serta jangka waktu pembelian adalah 90 hari. Dan menentukan persediaan pengaman yang paling memadai kemudian memperhatikan pemesanan kembali ( reorder point ) persediaan bahan baku agar dicapai investasi persediaan yang optimal. Persediaan pengaman yang paling ekonomis untuk tahun 1997 adalah 6,51 drum dengan total biaya sebesar Rp. 3.045.215. Sedangkan untuk bulan Juni 1998 persediaan pengaman yang paling ekonomis adalah 4,20 drum dengan total biaya sebesar Rp.4.357.815. Kemudian reorder point ( ROP ) untuk tahun 1997 sebesar 6,94 drum dan bulan Juni 1998 sebesar 4,67 drum, yang artinya pada tingkat persediaan tersebut perusahaan harus melakukan pembelian kembali.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.203125 second(s)