Anda belum login :: 24 Nov 2024 00:13 WIB
Detail
ArtikelPerkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran Triwulan III , 2004 Tim Penulis Laporan Triwulanan III -2004,  
Oleh: Bank Indonesia. Tim Penulis Laporan Triwulanan
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Bulletin of Monetary Economics and Banking (ex: Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan) vol. 7 no. 2 (Sep. 2004), page 185-196.
Topik: MONETER; moneter; perbankan; sistem pembayaran
Fulltext: BEMP0904.pdf (1.47MB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: BB62
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelPerkembangan ekonomi makro sampai dengan triwulan III - 2004 mengindikasikan bahwa meskipun kestabilan ekonomi semakin baik, ekonomi domestik belum dapat memanfaatkan dukungan kondisi eksternal yang kondusif secara optimal. Hal ini tercermin dari relatif terbatasnya pertumbuhan ekspor dan aliran modal asing yang berjangka panjang khususnya foreign direct investment (FDI). Kondisi tersebut antara lain disebabkan oleh masih terbatasnya peningkatan kapasitas dan daya saing. Dengan perkembangan tersebut PDB triwulan III - 2004 diperkirakan mencapai 4,4 – 4,9 % (yoy). Pola pertumbuhan ekonomi tersebut masih tetap bertumpu pada konsumsi khususnya konsumsi swasta. Sementara itu, investasi mulai tumbuh cukup tinggi pada beberapa triwulan terakhir walaupun secara keseluruhan belum meningkatkan kapasitas ekonomi. Peningkatan investasi tersebut tidak terlepas dari dorongan konsumsi dan dukungan pembiayaan perbankan serta pasar modal. Sementara ekspor tumbuh terbatas sejalan dengan masih rendahnya kapasitas dan daya saing terkait dengan masih terbatasnya investasi, sedangkan impor masih tumbuh cukup tinggi seiring dengan masih tingginya permintaan domestik. Berbagai perkembangan tersebut menunjukkan bahwa ekspansi ekonomi yang tercipta belum berimbang. Terbatasnya kapasitas ekonomi serta ketidakseimbangan pola ekspansi ekonomi tersebut berpengaruh terhadap tekanan tingkat harga. Perkembangan inflasi menunjukkan kecenderungan peningkatan. Kondisi tersebut juga didorong oleh faktor eksternal terkait dengan melemahnya nilai tukar dan meningkatnya imported inflation, memburuknya ekspektasi inflasi, dan meningkatnya permintaan domestik. Inflasi IHK pada akhir triwulan III - 2004 tercatat mencapai 6,27 % (yoy). Dalam triwulan III - 2004, nilai tukar Rupiah mengalami tekanan namun dengan volatilitas yang cenderung menurun terutama dalam dua bulan terakhir pasca implementasi Paket Kebijakan Stabilisasi oleh Bank Indonesia. Rata - rata nilai tukar rupiah triwulan ini tercatat sebesar Rp9.163 per dolar AS. Di sisi fundamental, tekanan tersebut masih disebabkan oleh tingginya permintaan valas di tengah pasokan yang terbatas (excess demand).
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)