Anda belum login :: 23 Nov 2024 03:39 WIB
Detail
ArtikelVariasi Perubahan Setting Dan Jenis Wax Pada Koefisien Friksi Benang Pv 20 S Pada Hasil Mesin Winder  
Oleh: Sukirman
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2014: Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional Berkelanjutan Berbasis Riset, Yogyakarta, 22 November 2014 : Bidang Teknik Kimia, page 92-99.
Topik: mesin winder
Fulltext: Pages from Teknik Kimia (2)-17.pdf (506.39KB)
Isi artikelProses pemberian waxing/lilin pada benang merupakan suatu proses yang bertujuan untuk menidurkan bulu bulu yang timbul pada permukaan benang sehingga permukaan benang lebih licin atau meningkatkan nilai koefisien friksi yang lebih kecil.Nilai koefisien friksi menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam produk benang-benang knitting ataupun pada benang jahit. Dalam waxing ,variable yang mempengaruhi nilai koefisien friksi yang akan dihasilkan pada benang antara lain adalah jumlah wax pick up pada benang dan jenis wax itu sendiri. Pada penelitian ini dilakukan suatu percobaan dengan menggunakan metode penelitian di ruang produksi di proses Waxing pada mesing winding Savio Espero-L untuk mengetahui pengaruh dari setting spacer yang mempengaruhi jumlah wax yang dihasilkan ( wax pickup) dan jenis wax terhadap koefisien friksi benang.Setting spacer yang digunakan pada penelitian adalah 0 , 1, 2, 3, 4, dan 5. Pada kode spacer yang dipakai dengan nilai semakin meningkat nilainya akan memberikan nilai tekanan pada benang semakin besar.Sedangkan jenis wax yang digunakan adalah wax Yoesin type TS 2002 dengan titik leleh 610C / 1410F dan Wax Yamashiro type HM-100 B dengan titik leleh 670C/1520F . Dari hasil penelitian analisa data dengan menggunakan uji barlett diperoleh ternyata setting spacer dan jenis wax mempengaruhi nilai koefisien friksi benang yang dihasilkan,sementera dengan menggunakan analisis grafik regresi kuadratik didapatkan nilai koefisien friksi wax Yamashiro berkisar antara 0,20 sampai 0,26, sementara nilai koefisien friksi wax Yoesin berkisar antara 0,2 sampai 0,24 . Sedangkan nilai wax pick-up pada wax Yamashiro = 0,8 sampai 0,24 untuk nilai pick-up Yoesin = 0,8 samapai 0,22 . Secara percobaan yang dilakukan ternyata terdapat perbedaan nilai koefisien friksi dan wax pada pick-up tiap variasi setting dengan adanya perbedaan titik leleh dari wax.Jika dilihat dari nilai koefisien friksi yang dihasilkan maka dapat di simpulkan bahwa penggunaan wax Yamashiro menghasilkan nilai friksi yang lebih besar dibandingkan dengan wax Yoesin. Sedangkan nilai wax pick-up pada penggunaan wax Yoesin memberikan hasil lebih besar dibandingkan nilai pick-up pada penggunaan wax Yamashiro.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)