Anda belum login :: 23 Nov 2024 03:53 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Pemanfaatan Ekstrak Tanin Dari Buah Mangrove (Rhizophora Mucronata) Untuk Pewarna Alami Batik
Oleh:
Kwartiningsih, Endang
;
Paryanto
;
W, Wusana Agung
;
Mastuti, Endang
;
Sonia A.A., Revita
;
N., Yanuari Pipit
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2014: Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional Berkelanjutan Berbasis Riset, Yogyakarta, 22 November 2014 : Bidang Teknik Kimia
,
page 14-19.
Topik:
buah mangrove
;
ekstraksi
;
tanin
;
Rhizophora mucronata
;
pewarna alami batik
Fulltext:
Pages from Teknik Kimia (2)-3.pdf
(402.24KB)
Isi artikel
Kebutuhan zat warna alami bertambah terus, seiring dengan meningkatnya kesadaran terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Indonesia memiliki lahan mangrove seluas 4,255 juta ha, termasuk yang terluas di dunia. Salah satu species yang banyak tumbuh di lahan mangrove adalah Rhizophora mucronata. Selama ini buah mangrove belum dimanfaatkan, padahal buah mangrove (Rhizophora mucronata) mengandung tanin yang merupakan pigmen pewarna alami berupa zat pewarna coklat. Zat pewarna coklat banyak digunakan dalam pewarnaan batik. Pada penelitian ini pengambilan zat warna alami dari buah mangrove (Rhizopora mucronata) dilakukan dengan proses ekstraksi menggunakan pelarut air dengan perbandingan massa bahan terhadap pelarut 1: 10, suhu 1000C selama 60 menit. Zat warna tersebut kemudian dipekatkan dengan proses evaporasi menggunakan variasi pemekatan hingga volume tinggal 10 %, 7,5 % dan 5 %. Selanjutnya ekstrak dimanfaatkan untuk pewarnaan pada kain batik. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh kadar pemekatan dan jumlah pencelupan (2, 3, 4, dan 5 kali pencelupan) terhadap hasil pewarnaan pada kain. Selain itu dipelajari juga pengaruh larutan fixer (pengunci) terhadap hasil pewarnaan pada kain. Larutan fixer yang digunakan pada percobaan ini yaitu tawas, kapur tohor dan tunjung. Untuk kain yang dicelupkan pada fixer tawas, memberikan warna yang lebih muda (coklat muda). Pencelupan zat warna dengan fixer kapur tohor memberikan warna coklat, sesuai warna asli ekstrak buah mangrove (Rhizopora mucronata) dan fixer dengan tunjung (C) memberikan warna kehitaman. Hasil uji ketahanan luntur warna kain hasil pewarnaan buah mangrove terhadap pencucian 400C, keringat asam, keringat basa, sinar terang hari, gosokan kering, gosokan basah di Balai Besar Kerajinan dan Batik Laboratorium Uji dan Kalibrasi Industri Kerajinan dan Batik (LUK-IKB) menunjukkan nilai 4 – 5 yang artinya baik.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)