Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:29 WIB
Detail
ArtikelPeningkatan Kualitas Produk E-Clips R.54 Menggunakan Metode Process Failure Mode and Effects Analysis (PFMEA) (Studi Kasus di PT. Pindad)  
Oleh: Desrianty, Arie ; Prassetiyo, Hendro ; Muliyawati, Netty
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2014: Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional Berkelanjutan Berbasis Riset, Yogyakarta, 22 November 2014 : Bidang Teknik Industri, page 243-250.
Topik: defect; process; PFMEA; RPN; action
Fulltext: Pages from Teknik Industri-39.pdf (561.23KB)
Isi artikelPT. Pindad (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur. Salah satu produk yang dihasilkan pada bidang komersial adalah E-Clips R.54 yang berfungsi sebagai penjepit rel kereta api. Produk ini menghasilkan persentase cacat paling besar bila dibandingkan dengan produk lain yaitu sebesar 9,753%. Kegagalan produk banyak dihasilkan dari Stasiun Kerja Bending. Stasiun Kerja Bending adalah proses utama dalam pembentukan E-Clips R.54 yang terdiri dari 3 fase. Pada proses ini, cacat banyak terjadi pada fase ketiga. Untuk mengatasi masalah kegagalan tersebut digunakan metode Process Failure Mode and Effect Analisys (PFMEA). Terdapat tiga jenis cacat yang dihasilkan dari fase ketiga proses bending, yaitu cacat gap, dimensi, dan bentuk. Hasil RPN tertinggi faktor penyebab yang didapatkan pada cacat gap adalah cetakan aus serta cetakan longgar untuk cacat dimensi dan cacat bentuk. Untuk melakukan analisis perbaikan terhadap penyebab cacat dilakukan dengan menggunakan konsep pareto chart. Usulan perbaikan dilakukan hanya untuk 80% akar penyebab masalah. Perbaikan yang dilakukan diantaranya adalah pengadaan alat bantu, pengecekan mesin dan material, serta pelatihan bagi operator. Perbaikanperbaikan tersebut menurunkan nilai RPN dan diharapkan dapat mengurangi jumlah cacat yang terjadi.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)