Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:58 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
DESIGN FOR SIX SIGMA UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS MANUFATUR PERUSAHAAN MAKANAN
Oleh:
Roni
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2014: Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional Berkelanjutan Berbasis Riset, Yogyakarta, 22 November 2014 : Bidang Teknik Industri
,
page 210-218.
Topik:
DFFS
;
DMADV
;
Peningkatan Kapasitas Manufaktur Makanan
Fulltext:
Pages from Teknik Industri-34.pdf
(808.91KB)
Isi artikel
Toll manufacturing atau lebih dikenal dengan maklon merupakan salah satu strategi bisnis yang diterapkan oleh beberapa perusahaan dalam upaya ekspansi pemasaran produk yang lebih spesifik. Mekanisme dari maklon sendiri melibatkan dua pihak perusahaan yang dikenal dengan Pengguna Jasa dan Copacker (Pemberi Jasa), dimana keduanya memiliki suatu kesepakatan dalam bentuk kontrak perjanjian yang berisi jenis pekerjaan yang dilaksanakan, jangka waktu pekerjaan, serta imbalan (fee) yang diterima copacker. Pada tahun 2011 Heinz ABC melakukan kerjasama maklon dengan Ikafood Bandung dengan basis produk sambal berpartikel di tahun 2011. Setiap tahun volume order terus meningkat sampai pada tahun 2014 terdapat manajemen meeting terkait perkiraan volume order sampai tahun 2017. Peningkatan order yang sangat signifikan ini menuntut Ikafood sebagai copacker untuk meningkatkan kapasitas produksinya sehingga investasi dalam hal pengadaan mesin dan bangunan pun tidak terelakan. Prainvestasi pun harus dilakukan untuk menganalisa semua kemungkinan yang dapat dilakukan guna memenuhi permintaan Heinz ABC. Metodologi analisa yang akan digunakan pada prainvestasi ini adalah Design For Six Sigma dengan tools yang akan dipilih adalah DMADV (Define, Measure, Analyze, Design,and Verify). Pemilihan DMADV sebagai tools DFFS dibandingkan tolls yang lain dikarenakan belum adanya ukuran yang pasti mengenai kapasitas mesin terpasang dan terpakai saat ini. Dengan metodologi ini, maka keputusan berinvestasi pun dapat dilaksanakan dan tepat sasaran dimana bagi Pemberi Jasa nilai investasi memiliki Pay Back Periode yang dapat diterima dan bagi Penerima Jasa pun pihaknya dapat mensuplai permintaan marketing. Bagi Pemberi Jasa, efek investasi ini sangat besar karena banyak perubahan baik dari proses produksi, manajemen SDM, bahkan sampai berdirinya bangunan baru dengan konsep produksi yang jauh berbeda dari sebelumnya
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)