Anda belum login :: 23 Nov 2024 04:44 WIB
Detail
ArtikelNilai-Nilai Kearifan Lokal Tentang Pangan dan Papan dalam Leksikon Tumbuhan Awi: Kajian Etnolinguistik di Kampung Sanding, Situraja, Kabupaten Sumedang  
Oleh: Sunarni, Nani
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 13 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Ketiga Belas : Tingkat Internasional, Jakarta, 8-9 April 2015, page 451-455.
Topik: etnolinguistik; awi; kearifan lokal; budaya; Sunda
Fulltext: (451-455) Nani S. - Nilai-nilai Kearifan . . . - 040415.pdf (162.9KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 13
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Isi artikelPada umumnya orang memandang tumbuhan awi ‘bambu’ hanya merupakan tumbuhan yang kurang berharga dibandingkan dengan tumbuhan lainnya seperti tumbuhan Jati. Tetapi pada kenyataannya tidak seperti itu. Tumbuhan awi merupakan tumbuhan yang tidak hanya dapat dikaji dari pandangan ilmu eksakta seperti biologi, tetapi kajian budaya khususnya etnolinguistik tidak kalah pentingnya karena dapat mengungkap bentuk-bentuk lingual tentang awi yang mencerminkan budaya lokal hasil dari pemikiran kolektif masyarakat, khususnya masyarakat Sunda. Masyarakat Sunda merupakan masyarakat yang dekat dengan alam tetumbuhan. Bagi masyarakat ini awi merupakan tumbuhan primer yang keseluruhan unsur mulai dari akar sampai daunnya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Selain jenisnya yang banyaknya, hal-hal atau produk yang menggunakan awi sebagai bahan dasarnya, misalnya cai awi (sumber air yang berasal dari resapan pepohonan bambu), tuak awi (air dari batang bambu yang bermanfaat sebagai obat), kirwi (cangkir yang terbuat dari awi) merupakan sebagian dari leksikon-leksikon yang menyatakan pemikiran masyarakat Sunda dengan nilai-nilai kearifan lokal yang sangat agung. Kajian ini merupakan kajian kebahasaan yang terkait dengan budaya yang bertujuan mendeskripsikan bentuk lingual dari jenis, produk, fungsi sosial budaya yang terkait dengan awi sebagai nilai-nilai kearifan lokal yang menyatakan pemikiran kolektif masyarakat Sunda. Proses pengumpulan data dilakukan dengan teknik catat yaitu dengan mencatat leksikon-leksikon jenis, hal, produk yang terkait dengan awi yang digunakan di masyarakat Sunda serta meminta bantuan informan pakar bahasa dan budaya Sunda. Data dianalisis dengan pendekatan pemaknaan berdasarkan konsep kultural (Riley, 2008). Hasil penelitian ini memberikan perspektif disiplin etnolinguistik terhadap leksikon awi yang mengandung nilai-nilai kearifan lokal tentang sandang, pangan, dan papan yang mencerminkan budaya Sunda.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)