Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:46 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Perbaikan Sistem Kerja di JNE Cisangkan Ditinjau dari Sudut Pandang Ergonomi
Oleh:
Novi, Febrian Pratama
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2014: Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional Berkelanjutan Berbasis Riset, Yogyakarta, 22 November 2014 : Bidang Teknik Industri
,
page 12-24.
Topik:
ergonomi
;
perancangan
;
sistem kerja
;
antropometri
;
tata letak
Fulltext:
Pages from Teknik Industri-2.pdf
(710.56KB)
Isi artikel
Teknologi yang berkembang dengan pesat menyebabkan terjadinya perubahan gaya hidup. Banyak orang, terutama di perkotaan merasa hidupnya semakin sibuk. Hal ini menjadi salah satu hal yang mendukung terciptanya penjualan barang secara online melalui media internet. Pembeli dapat menghemat waktu dengan cara melakukan pembelian barang melalui media internet. Semakin banyaknya penjual barang online menyebabkan semakin berkembangnya perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman barang. Salah satu perusahaan tersebut adalah JNE Cisangkan. Setiap hari JNE Cisangkan menerima lebih dari 300 paket barang yang harus dikirimkan. Dari sekian banyak barang yang harus dikirim, ada banyak barang yang tertunda pengirimannya karena sistem kerja yang ada belum tertata dengan baik (fasilitas fisik yang digunakan, tata letak, dan lingkungan fisiknya belum ergonomis). Oleh sebab itu, dilakukan penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki sistem kerja yang ada sehingga operator dapat bekerja dengan nyaman dan tidak ada lagi barang yang tertunda pengirimannya. Sebagai langkah awal penelitian, dilakukan pengumpulan data yang meliputi data jumlah barang yang tertunda pengirimannya, fasilitas fisik aktual, tata letak aktual, dan lingkungan fisik. Selanjutnya dilakukan pengolahan data antropometri dan analisis untuk mengetahui keergonomisan fasilitas fisik aktual. Hasilnya menunjukkan bahwa ada fasilitas fisik yang belum ergonomis, tata letak masih kurang baik, serta tingkat kebisingan yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan perancangan 2 alternatif alat bantu untuk memudahkan pencatatan, perancangan 3 alternatif meja kerja operator pengemasan, dan perancangan lingkungan fisik. Selain itu, diusulkan pula penyediaan kursi tunggu untuk konsumen. Ada 4 alternatif kursi tunggu yang dapat dipilih. Alternatif terbaik untuk alat bantu, meja kerja, dan kursi tunggu, dipilih dengan menggunakan metode penilaian konsep. Hasilnya digunakan sebagai acuan dalam merancang 2 alternatif tata letak. Selanjutnya dilakukan pemilihan tata letak terbaik. Tata letak terpilih inilah yang diimplementasikan. Selain itu, dilakukan pemasangan sekat dan penggunaan penutup pintu otomatis untuk mengatasi masalah kebisingan. Setelah diimplementasikan, dilakukan penelitian ulang untuk menghitung jumlah paket yang tertunda pengirimannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan perbaikan sistem kerja, tidak ada lagi paket yang tertunda pengirimannya.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)