Anda belum login :: 23 Nov 2024 04:54 WIB
Detail
ArtikelPengetahuan Ekoleksikon Pertanian Generasi Muda Guyub Tutur Bahasa Waijewa  
Oleh: Tualaka, Diaspora Markus
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 13 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Ketiga Belas : Tingkat Internasional, Jakarta, 8-9 April 2015, page 279-282.
Topik: pengetahuan lokal; ekoleksikon; bahasa Waijewa
Fulltext: (279-282) Diaspora M.T. - Pengetahuan Ekoleksikon . . . - 020415.pdf (199.74KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 13
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Isi artikelTulisan ini memaparkan sebuah gambaran pengetahuan generasi muda pemilik bahasa lokal yang akan terdegradasi karena perubahan lingkungan. Bahasa Waijewa (BW) merupakan bahasa lokal etnik Wewewa di pulau Sumba yang penuturnya kurang dari satu juta penutur. Tulisan ini merupakan sebuah hasil penelitian lapangan terhadap sekelompok generasi muda pemilik dan penutur bahasa Waijewa di kabupaten Sumba barat daya, Nusa Tenggara Timur, baik tingkat pemahaman dan pengetahuan tentang ekoleksikon pertanian maupun faktor-faktor penyebab tergerusnya leksikon tersebut. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan data yang dianalisis dengan menggunakan teori ekolinguistik yang dipadukan dengan teori semantic leksikal. Tes kompetensi leksikal terhadap 50 orang kelompok pria dan wanita usia 15 – 24 tahun di lima kecamatan Wewewa, menunjukan bahwa sebagian besar generasi muda penutur bahasa Waijewa tidak mengetahui leksikon pertanian berupa jenis-jenis padi lokal dan alat-alat pertanian tradisional warisan leluhur yang saat ini telah tergantikan oleh peralatan modern. Sebagian kecil mereka masih mempunyai pengetahuan tentang ekoleksikon pertanian tetapi tidak memiliki referensi kebendaannya dan bagian terkecil dari kelompok usia remaja ini masih mengenal dan menggunakan leksikon tersebut dalam keseharian mereka. Dari data yang dianalisis dapat digambarkan tingkat relasi bahasa dengan lingkungan tempat bahasa itu hidup sebagaimana yang dijadikan parameter dalam teori ekolinguistik. Berdasarkan hasil analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa generasi muda penutur bahasa Waijewa telah mengalami ketergeseran bahasa dan dapat dipastikan suatu saat bila tidak ada upaya untuk mempertahankan bahasa Waijewa maka tidaklah mustahil bahasa ini akan punah.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)