Anda belum login :: 22 Nov 2024 19:41 WIB
Detail
BukuTinjauan dan Analisa atas Harga Layak Saham PT Fast Food Indonesia
Bibliografi
Author: Astari, Rieska ; Karnadi, Steve H. (Advisor)
Topik: FINANCE; Fair Market Price; Harga Layak Saham; Resiko Usaha; Resiko Keuangan
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 1999    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Rieska Astari's Undergraduate Theses.pdf (4.08MB; 11 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FEM-3318
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Maksud dan tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk membuktikan apakah harga saham sebesar Rp. 2.100/saham PT. Fast Food Indonesia yang terjadi di Bursa Efek selama periode November 1995 sampai Februari 1996 sudah sesuai atau mendekati Fair Market Pricenya yang berarti mencenninkan nilai riil dari perusahaan tersebut. Sebagai obyek penulisan skripsi ini, PT. Fast Food Indonesia bergerak di bidang usaha restoran, yang dikenal dengan nama dagang Kentucky Fried Chicken. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian berupa riset kepustakaan dan riset lapangan. Riset kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku dan koran-koran, serta sumber data lainnya yang ada hubungannya dengan penetapan nilai perusahaan. Sedangkan untuk riset lapangan dilakukan pada kantor PT. Fast Food Indonesia untuk mengadakan wawancara kepada pihak yang terkait. Berdasarkan hasil analisa keuangan PT. Fast Food Indonesia, dapat disimpulkan bahwa Cash Flow perusahaan sebelum Go Public adalah sehat namun pola pembelanjaan perusahaan sebelum Go Public adalah kurang sehat yang mengakibatkan keadaan likuiditas terus menurun yakni di tahun 1991 dan 1992. Demikian juga dengan tingkat rentabilitas perusahaan sebelum Go Public Nampak terus mengalami penurunan karena beban bunga yang besar. Sedangkan keadaan setelah Go Public yakni di tahun 1993, Cash Flow perusahaan adalah kurang sehat, namun pola pembelanjaan dan likuiditasnya adalah sehat. Sedangkan untuk tahun 1994 dan 1995 keadaan likuiditas perusahaan menurun karena pola pembelanjaan yang kurang sehat. Keadaan likuditas membaik di tahun 19% karena pola pembelanjaan juga menjadi sangat sehat. Keadaan rentabilitas perusahaan setelah Go Public meningkat, yaitu di tahun 1993 dan 1994, namun mengalami penurunan dalam tahun 1995 dan 1996 karena terus meningkatnya beban bunga. Berdasarkan hasil proyeksi penulis menyimpulkan bahwa kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan pada proyeksi tahun 1997 lebih baik dibandingkan dengan kinerja keuangan perusahaan yang terjadi sesungguhnya di tahun 1997 karena pada tahun 1997 mulai terjadi krisis ekonomi dan melemahnya nilai tukar mata uang Rupiah terhadap US dollar. FMP ditetapkan berdasarkan proyeksi untuk tahun 1997 dan tahun 1998 yang menggunakan laporan keuangan perusahaan tahun 1995 dan 1996 sebagai dasar proyeksi dengan asumsi kondisi perekonomian normal, sehingga penulis memperoleh hasil FMP sebesar Rp. 2.200 per saham. Terbukti bahwa harga pasar saham perusahaan di Bursa Efek yang relatif stabil pada bulan November 1995 – Februari 1996 yakni sebesar Rp.2.100 per saham adalah telah sesuai atau mendekati Fair Market Pricenya. Namun bila dilihat dari kondisi krisis rnoneter maka nilai layak sekarang ini telah berubah jauh dari seandainya tidak terjadi krisis moneter seperti sekarang ini. PER yang ditetapkan oleh penulis dalam menghitung Fair Market Price perusahaan didasarkan pada tingkat Business Risk dan Financial Risk perusahaan cukup tinggi, yang dipengaruhi oleh resiko dicabutnya Franchise, persaingan yang ketat, dan perubahan nilai tukar mata uang asing karena biaya franchise adalah dalam mata uang US Dollar dan sebagian bahan pembantu masih harus diimpor.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.203125 second(s)