Anda belum login :: 23 Nov 2024 09:18 WIB
Detail
ArtikelWanita, Wani Ing Tata: Konstruksi Perempuan Jawa dalam Studi Poskolonialisme  
Oleh: Jati, Wasisto Raharjo
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: Jurnal Perempuan: Untuk Pencerahan dan Kesetaraan no. 84 (Feb. 2015), page 82-95.
Topik: Japanese Women; Wani Ing Tata; emancipation; domestification; Wanita Jawa; emansipasi; domestifikasi
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: J57
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelKonsep "wani ing tata" adalah konsep luhur yang menempatkan wanita sebagai makhluk yang memiliki posisi terhormat dan bermartabat. Dalam sistem matrifokus disebutkan bahwa wanita Jawa sebenarnya adalah wanita perkasa yang mampu mengatur kaum pria maupun lingkungannya. Kata wanita sendiri sebenarnya merupakan status fungsi dari ketiga fungsi yang dijalankan oleh wanita selain halnya "wanodya" dan "putri". Ketiganya menyimbolkan adanya multifungsi peran wanita baik sebagai pengasuh, pendidik, maupun penyeimbang. Hal itu terdapat dalam contoh munculnya Ratu Shima, Tribhuana Tungga Dewi, maupun juga Suhita dalam kepemimpinan Jawa. Dalam hal ini, pula berlaku pula konsep turunan dari "wani ing tata" yakni "prameswari" dan juga diartikan sebagai bentuk hadirnya wanita utama sedangkan ardhananeswari sendiri dapat dipahami sebagai bentuk wanita perkasa. Adalah sistem patriaki yang kemudian mereduksi konsep "wani ing tata menjadi bagian sistem patriaki. Konteks "wani" tidak lagi dimaknai sebagai bentuk aktualisasi diri status perempuan, akan tetapi lebih kepada pemenuhan kepentingan suami. Namun perlahan konsep itu berubah seiring dengan menguatnya patriarki dalam masyarakat. Hal itulah yang kemudian diwujudkan dalam semboyan kasur, pupur, dan sumur.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)