Anda belum login :: 23 Nov 2024 03:54 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Pendekatan Lean Manufactururing Untuk Menurunkan Tingkat Waste (Studi Kasus: CV Riau Pallet, Pekanbaru, Riau)
Oleh:
Anggraini, Wresni
;
Karyono, Agus
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri (BKSTI) 2014: Bukittinggi, 2-4 September 2014
,
page 9: 10-16.
Topik:
lean manufacturing
;
waste
;
value added
;
transportation
Fulltext:
3. bksti7-907 (Wresni Anggraini, Agus Karyono) 10-16.pdf
(614.02KB)
Isi artikel
CV. Riau Pallet adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang produksi pallet dengan sistem produksinya adalah make to order. Dari penelitian pendahuluan diketahui bahwa 2 macam aktivitas yang dilakukan pada proses produksi Pallet ukuran 63 x 88 yaitu: aktivitas sebagai nilai tambah (Value Added) dan aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah (Non Value Added). Hasil identifikasi awal dilantai produksi diketahui bahwa 40.08% waktunya digunakan untuk aktivitas Non Value Added dan hasil dari diagram Pareto diperoleh bahwa 80% dari total penyebab Waste yang ada di lantai produksi dipengaruhi oleh jenis Waste Waiting dan Excess Transportation. Penelitian ini menggunakan konsep lean manufacturing untuk meminimasi kedua Waste tersebut. Hasil dari pengolahan data diketahui bahwa penyebab Waste Waiting Time yang harus memperoleh perhatian serius adalah operator datang terlambat ditempat kerja, aktivitas break process, dan aktivitas set up mesin, sedangkan untuk Excess Transportation adalah tata letak mesin dan stasiun kerja di lantai produksi yang belum efisien. Pendekatan perbaikan (improve) untuk meminimasi operator datang terlambat ditempat kerja yaitu dengan membuat aturan tata tertib pekerja yang hasilnya menunjukan penurunan keterlambatan operator rata-rata sebesar 67.67%. Untuk meminimasi aktivitas break process dengan penerapan Allowance hasilnya menunjukan penurunan aktivitas break process rata-rata sebesar 78.06%. Untuk meminimasi aktivitas set up mesin dengan penerapan SOP (Standard Operating Procedure), hasilnya menunjukan penurunan aktivitas set up mesin rata-rata sebesar 63.06% sedangkan untuk meminimasi Excess Transportation adalah dengan mengubah susunan tata letak lantai produksi yang secara teoritis mampu menurunkan Excess Transportation antar stasiun kerja rata-rata sebesar 40.56%. Benefit ekonomis yang diperoleh dari penurunan waste adalah meningkatkan realisasi produksi (output) sesuai permintaan pasar.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0 second(s)